Jakarta (ANTARA) - Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengatakan Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 6-7 persen per tahun selama 20 tahun untuk menjadi negara maju (high income country).
"Kalau Indonesia bisa mencapai pertumbuhan 6 sampai 7 persen selama 20 tahun tersebut maka Indonesia bisa menjadi negara maju," kata Teuku kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Teuku menuturkan untuk menjadi negara maju, Indonesia menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi antara lain produktivitas masyarakat, peningkatan investasi, industrialisasi, hingga tenaga kerja kompetitif dan terampil.
"Di mana mendorong pertumbuhan ekonomi ini faktornya macam-macam bisa dari peningkatan produktivitas masyarakat, bisa didorong dari adanya peningkatan investasi, pelatihan skill, tingkat pendidikan dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya.
Menurut dia, salah satu strategi yang paling bisa dilakukan Indonesia adalah industrialisasi yakni mendorong sektor manufaktur tumbuh dengan tingkat pertumbuhan signifikan.
Hal itu dikarenakan sektor manufaktur bisa menciptakan lapangan kerja yang sangat besar, dan keterampilan kerja yang dibutuhkan relatif tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja bisa terjadi dengan sangat cepat di sektor manufaktur.
"Mungkin itu tugas pertama yang perlu didorong itu sembari membangun aspek-aspek lainnya seperti meningkatkan iklim investasi, mendorong peningkatan kapasitas institusi, meningkatkan kualitas tenaga kerja dan kualitas pendidikan di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugasi Forum Rektor Indonesia untuk memformulasikan upaya dan langkah agar perekonomian Indonesia dapat meningkat menjadi negara maju.
"Kami mendapat penugasan dari tanda kutip Pak Presiden untuk memformulasi dan mentekniskan, memastikan Indonesia menjadi negara maju di 2034 itu diperlukan apa saja," kata Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih selepas diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/11).
Dalam pertemuan dengan Presiden, kata Nasih, Forum Rektor banyak membahas mengenai tantangan masa depan Indonesia, terutama mengenai sumber daya manusia unggul agar Indonesia dapat menjadi lima negara besar dunia. Untuk mencapai cita-cita tersebut, kata Nasih, perlu ada upaya bersama antara Pemerintah dan Forum Rektor.
"Dan tentu kami akan nanti membahas dengan lebih teknis sebagai bagian dari masukan menjadi pijakan para pengelola negara ini, siapa pun yang nanti akan memimpin bangsa dan negara ini," kata Nasih.