Bengkulu (Antara) - Pelaksana Harian Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Herman Yatim mengatakan bahwa hilal tidak terlihat di wilayah Bengkulu dan sudah melaporkan hasil pengamatan ke Kementerian Agama yang menggelar sidang Isbat pada Selasa (16/6) malam di Jakarta.
"Berdasarkan pengamatan kami menggunakan teropong pengamatan, hilal tidak terlihat di wilayah Bengkulu," kata Herman usai memimpin pengamatan hilal dari atap Mess Pemda di pinggir Pantai Tapak Paderi, Kota Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan bahwa secara kasat mata, hilal tidak terlihat dari lokasi pengamatan yang berada pada posisi 20 meter di atas permukaan laut itu.
Pengamatan hilal di Bengkulu menurut Herman dilakukan setelah matahari terbenam dan posisi pada minus dua derajat di bawah ufuk.
Hasil pengamatan tersebut akan dilaporkan ke Kementerian Agama dan keputusan awal 1 Ramadhan akan diumukan pemerintah berdasarkan hasil sidang Isbat.
"Mungkin saja dari Bengkulu tidak terlihat tapi daerah lain terlihat, kami imbau masyarakat menunggu keputusan pemerintah," tambah dia.
Namun bila hasil pengamatan hilal nihil di tiap wilayah di Indonesia, maka awal Ramadhan akan jatuh pada 18 Juni dan pada Rabu (17/6) malam mulai sholat taraweh pertama.
Pengamatan hilal di Bengkulu diikuti pejabat Kanwil Kemenag Bengkulu, pengurus MUI, pengurus Nahdlatul Ulama, pengurus Muhammadiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan BMKG.
Sementara Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tadjdid Pengurus Wilayah Muhammadyah Provinsi Bengkulu, Rahmat Hidayat yang turut dalam pengamatan hilal tersebut mengatakan pihaknya sudah menetapkan awal Ramadhan pada 18 Juni 2015.
"Berdasarkan perhitungan hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan pada Kamis (18/6)," katanya.
Ia mengatakan maklumat penentuan awal puasa tersebut sudah disampaikan Pengurus Pusat Muhammadiyah ke seluruh pengikut di daerah. ***4***