Sementara itu, generasi X (1980—1995) sebanyak 25,68 persen atau 69.374 nama dari total nama daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 270.194 orang.
"Gen Y dan Gen X menjadi pemilih terbanyak sehingga kami upayakan sosialisasi yang masif terhadap golongan ini agar nanti bisa menyalurkan hak suaranya pada pemilu mendatang," kata anggota KPU Kota Bengkulu Anggi Stephensent di Bengkulu, Rabu.
Untuk pemilih dari kalangan generasi Z (1997—2009), kata Anggi, sebanyak 25,48 persen atau 68.853 orang, kemudian generasi kelahiran 1946—1964 sekitar 10,80 persen atau 29.183 orang, lalu generasi kelahiran 1921—1945 sekitar 0,74 persen atau 2.006 orang.
Ia mengemukakan bahwa DPT yang tercatat hingga saat ini masih bisa berubah sebab hingga waktu pencoblosan nanti mobilisasi masyarakat bisa terus terjadi.
"DPT ini belum final karena waktunya masih panjang. Bisa saja ada pergerakan perpindahan penduduk, meninggal dunia atau yang lainnya. Namun, pergerakannya tidak terlalu signifikan," ujar dia.
Selain itu, dari 270.194 nama yang tercatat di DPT Kota Bengkulu, 994 pemilih di antaranya merupakan pemilih disabilitas.
Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) yang ramah untuk penyandang disabilitas di wilayah tersebut saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Melalui TPS yang ramah disabilitas, KPU menyediakan tempat bagi pendamping para disabilitas dari pihak keluarganya saat menyalurkan hak suara di bilik TPS.
Namun, lanjut Anggi, untuk pendamping disabilitas merupakan anggota keluarga pemilih disabilitas itu sendiri dan tidak boleh dari pihak lain.
Saat ini KPU Kota Bengkulu berupaya untuk membuat seramah mungkin TPS bagi pemilih disabilitas guna mempermudah akses bagi disabilitas untuk menyalurkan suaranya pada Pemilu 2024.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News