Bengkulu (Antara) - Delapan dari 41 kelurahan kawasan kumuh Kota Bengkulu lebih dulu akan mendapatkan pembangunan dan akan dikerjakan pada September 2015.
"Dana sudah ada, kelompok masyarakat yang akan membangun juga sudah ada, tinggal kita menunggu peletakan batu pertama dari Wali Kota Bengkulu," kata Ketua Tim Konsultan manajemen wilayah Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Provinsi Bengkulu, Harmudya, di Bengkulu, Senin.
Delapan kawasan tersebut yakni Kelurahan Beringin Raya, Bentiring, Sumur Dewa, Sumber Jaya, Teluk Sepang, Malabero, Sumur Meleleh, dan Lingkar Timur.
"Anggaran sudah ada yakni sebesar satu miliar rupiah, Rp150 juta dipergunakan sebagai biaya perencanaan dan Rp850 juta untuk pembangunan," kata dia.
Anggaran pembangunan, menurut Harmudya sudah dicairkan ke rekening swadaya masyarakat untuk segera dibelanjakan bahan dan peralatan pembangunan, diharapkan pada awal September sudah mulai tahap pengerjaan.
Untuk pembangunan, tidak akan menggunakan jasa kontraktor namun seluruhnya diserahkan kepada masyarakat setempat, mulai dari perencanaan, pengerjaan hingga pengawasan.
Secara spesifik kawasan kumuh dinilai dari tujuh kategori, yakni tidak tersedianya aliran air bersih, tidak memiliki saluran drainase, jalan tidak tertata dengan baik, permukiman tidak laik huni, tidak ada akses jika terjadi kebakaran, tidak punya sistem pengelolaan sampah serta tidak memiliki saluran pembuangan air limbah.
"Jika salah satu faktor ini ditemukan di daerah permukiman maka dikategorikan sebagai kawasan kumuh, prioritas pembangunan tergantung kebutuhan, misalnya di kawasan tersebut tidak memiliki drainase, akan dibangun drainase," kata Harmudya.
Pada 2019, tidak ada lagi kawasan kumuh di Kota Bengkulu, sesuai target pemerintah pusat terkait pengentasan daerah kumuh di seluruh provinsi di Indonesia.***4***