Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang mencatat sejak Januari hingga hari ini atau 7 Desember 2025 telah terjadi gempa bumi di wilayah Provinsi Bengkulu sebanyak 484 kali kejadian.
"Untuk gempa di wilayah Bengkulu tercatat sejak Januari sampai dengan saat ini sebanyak 484 kali kejadian gempa bumi," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda Stasiun Geofisika Kepahiang Detalia Nurutami di Kota Bengkulu, Minggu.
Sebanyak 484 kali tersebut, kata dia, memiliki rentang magnitudo yang berbeda-beda yaitu 1,0 hingga 6,3 yang didominasi oleh gempa dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer dari dasar laut.
Sedangkan untuk wilayah yang sering terjadi gempa bumi di Provinsi Bengkulu rata-rata berada di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.
Pihaknya terus mengimbau kepada seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu agar selalu waspada terhadap bahaya gempa bumi dan memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa.
Selain itu selalu mempersiapkan diri untuk melakukan evakuasi apabila sewaktu-waktu merasakan gempa dan tidak terpancing dengan informasi yang atau isu-isu yang tidak bertanggungjawab.
Diketahui, gempa bumi paling besar dengan magnitudo 6,3 terjadi pada Jumat (23/5/2025) pukul 02.53 WIB, dipicu aktivitas deformasi di bawah kerak bumi sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Untuk gempa kali ini disebabkan oleh intarslab atau aktivitas defermasi di bawah kerak bumi. Pasca-gempa tersebut dirasakan hampir seluruh Provinsi Bengkulu dengan MMI III hingga VI ," terang Pengamat Meteorologi dan Geofisika Pertama Muhammad Najib menambahkan.
Gempa magnitudo di atas 6,0 dengan kedalaman 84 kilometer di bawah permukaan laut itu menyebabkan 248 rumah terdampak dan 20 rumah diantaranya mengalami rusak berat.
Di sisi lain Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Kharistian Hermansyah menyampaikan untuk di Kota Bengkulu yang mengalami kerusakan terdiri atas dua sekolah, dua mesjid, dua kantor camat, fasilitas umum, dan 192 rumah warga.
Kemudian untuk di Kabupaten Bengkulu Tengah yang mengalami kerusakan yaitu enam bangunan yang berada di Desa Nakau, Desa Pondok Kubang, satu sekolah PAUD, dua SD dan satu SMK.
