Rejanglebong (Antara) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengimbau warga di daerah itu mewaspadai penyebaran flu burung.
"Penyakit flu burung ini biasanya akan muncul setiap kali musim pancaroba atau perubahan musim dari kemarau ke musim hujan. Karena itu kami minta warga yang memiliki ternak unggas agar mewaspadainya sehingga tidak mengalami kerugian," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Rejanglebong Amrul Eby di Rejanglebong, Sabtu.
Musim pancaroba tersebut, kata dia, membuat daya tahan tubuh unggas mengalami penurunan sehingga rentan terserang penyakit. Untuk itu kalangan peternak ayam dan itik di daerah itu supaya memperhatikan kesehatan ternak dengan menjaga kebersihan kandang.
Penyebaran flu burung atau avian influenza yang disebabkan oleh virus H5N1 ini sangat cepat saat musim hujan sehingga peternak unggas tidak hanya diwajibkan menjaga kebersihan kandang tetapi juga menyemprot kandang dengan cairan desinfektan untuk membunuh kuman.
"Jika ada gejala penyebaran flu burung pada ternak unggas warga, kami minta agar segera dilaporkan kepada petugas Disnakan atau Puskeswan sehingga bisa langsung dilakukan penanganan sehingga tidak meluas ataupun menjangkiti manusia," katanya.
Selain itu ternak yang dicurigai terkena flu burung, kata Amrul Eby, tidak boleh dibuang ke sungai atau tempat pembuangan sampah, tetapi harus dikubur atau dibakar. Bangkai unggas ini tidak boleh dipegang dengan tangan tanpa mengenakan sarung tangan karena berpotensi menularkan penyakit.
Disnakan Rejanglebong segera menyebarkan surat pemberitahuan antisipasi penyebaran flu burung yang ditujukan kepada 15 kecamatan di Rejanglebong serta 156 desa dan kelurahan sehingga nantinya tidak menimbulkan kerugian masyarakat maupun korban jiwa.
Peternakan unggas di Kabupaten Rejanglebong selain dilakukan oleh pengusaha peternakan ayam potong dengan pola kerjasama juga dilakukan secara mandiri oleh warga dalam beberapa kecamatan di daerah itu. Sedangkan untuk peternakan ayam kampung umumnya hampir di setiap rumah melakukannya, apalagi daerah ini dikenal banyak memproduksi tanaman jagung sebagai bahan pakannya.***4***