Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan daerah ini dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu dijadwalkan melakukan penandatanganan serah terima Barang Milik Negara (BMN) berupa jalan pada Juni 2024.
"Kami sudah jadwalkan serah terima bulan Juni antara BPJN Bengkulu dan pemda, selanjutnya akan dilakukan pemeliharaan oleh pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Apriansyah di Mukomuko, Selasa.
Kabupaten Mukomuko tahun 2023 menerima dana pembangunan daerah dalam skema instruksi presiden untuk pembangunan tiga ruas jalan penghubung desa tertinggal sebesar Rp123 miliar.
Dari dana inpres sebesar Rp123 miliar tersebut sebesar Rp23 miliar untuk pembangunan jalan penghubung Desa Suka Maju dengan Desa Bukit Makmur Kecamatan Penarik sepanjang delapan kilometer.
Kemudian dana inpres sebesar Rp59 miliar untuk pembangunan jalan hotmix mulai dari simpang di Desa Talang menuju Desa Gajah Makmur Kecamatan Malin Deman sepanjang 17 kilometer.
Lalu sebesar Rp44 miliar untuk pembangunan jalan provinsi mulai dari Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko menuju Kecamatan Teras Terunjam sepanjang 12 kilometer.
Ia mengatakan, setelah penyerahan aset jalan tersebut, maka pemerintah daerah harus bersedia memelihara jalan tersebut.
Ia mengungkapkan, selama berpuluh-puluh tahun sejumlah desa yang belum tersentuh aspal, sehingga ini sangat sulit dilalui masyarakat apalagi rutenya panjang.
Ia mengatakan, kondisi tanah kuning dan berbukit membuat jalan ini sulit dilewati, kalau sebelum jalan dibangun jangankan mobil biasa, mobil 4x4 saja susah melaluinya.
"Masyarakat di dalamnya ini boleh dikatakan terisolir tidak bisa keluar dan sangat susah sehingga pasokan bahan makanan dan juga mengeluarkan hasil panen kelapa sawit sangat sulit," ujarnya.
Bahkan, biaya angkutan dan juga biaya produksi sampai Rp500 per kilogram, sehingga masyarajat petani tidak dapat hasil maksimal karena sudah habis untuk biaya ongkos angkutan.
Kalau sekarang ini, katanya, kendaraan truk sudah sampai ke lokasi karena jalan sudah mulus jadi biaya panen dan biaya angkut berkurang Rp300 per kg, atau tidak lagi memgeluarkan biaya lansir.
Menurutnya, kenapa daerah ini dapat dana inpres karena perjuangan kepala daerah sangat giat dengan sepenuh pikiran dan tenaga mencari cara mendapatkan dana inpres.