Kepala BPJN Bengkulu, M. Diantoro Murod di Bengkulu, Rabu mengatakan bahwa pembenahan ruas jalan rusak tersebut akan dilakukan pada Agustus 2022.
"Pembangunan akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional dengan anggaran yang telah disiapkan mencapai Rp174 miliar," kata Diantoro.
Pembangunan jalan rusak tersebut memiliki panjang sekitar 32 kilometer dan ada tujuh jembatan yang akan selesai sepenuhnya pada 2024.
Setelah pengerjaan itu nantinya akan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan jalan selama dua tahun, sehingga pada 2026, pihaknya akan melaksanakan serah terima aset ke Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Di sisi lain, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan bahwa pengerjaan tahap pertama pembangunan jalan akan dilaksanakan terlebih dahulu dan nantinya akan dilanjutkan dengan pembangunan tujuh jembatan.
Setelah pengerjaan itu nantinya akan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan jalan selama dua tahun, sehingga pada 2026, pihaknya akan melaksanakan serah terima aset ke Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Di sisi lain, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan bahwa pengerjaan tahap pertama pembangunan jalan akan dilaksanakan terlebih dahulu dan nantinya akan dilanjutkan dengan pembangunan tujuh jembatan.
"Selama proses pembangunan tiga tahun ditambah dua tahun masa pemeliharaan aset tersebut akan dikuasai BPJN. Nanti setelah selesai masa pemeliharaan aset akan diserahkan kembali kepada kita," ujarnya.
Selain itu, ia meminta agar BPJN saat melaksanakan pembangunan jalan di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara dapat memberdayakan sumber daya yang ada di sekitar.
Seperti memakai material yang ada dijual di wilayah tersebut serta mengajak pekerja lokal agar dapat terlibat dalam pembenahan sarana infrastruktur jalan itu.