Dana sebesar Rp17 miliar tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat yang dianggarkan pada 2024.
"Sudah mulai dikerjakan dan mudah-mudahan tahun ini selesai dan tahun depan mulai efektif dioperasikan," kata Direktur RSTG Kota Bengkulu drg Fitri Tiarsari Adriarti di Bengkulu, Jumat.
Ia menyebut bahwa pembangunan empat gedung tersebut terdiri gedung instalasi gawat darurat (IGD), gedung perawatan, gedung penunjang dan gedung sarana.
Ia menyebut bahwa pembangunan empat gedung tersebut terdiri gedung instalasi gawat darurat (IGD), gedung perawatan, gedung penunjang dan gedung sarana.
Untuk lokasi pembangunan gedung RSTG tersebut masih berada d bekas terminal Sungai Hitam Kota Bengkulu dan untuk gedung lama yang saat ini digunakan untuk pelayanan tidak difungsikan.
Lanjut Fitri, dengan adanya pembangunan tersebut dapat memberikan manfaat untuk masyarakat, terkhusus warga Kota Bengkulu.
Lanjut Fitri, dengan adanya pembangunan tersebut dapat memberikan manfaat untuk masyarakat, terkhusus warga Kota Bengkulu.
Untuk itu, pihaknya mengoptimalkan pelayanan prima untuk masyarakat dengan adanya petugas-petugas pilihan, sebab RSTG bisa juga melayani pasien dari luar Kota Bengkulu.
Sementara itu, pihaknya juga melakukan penambahan alat kesehatan (alkes) dengan menggunakan anggaran DAK fisik, sedangkan untuk tenaga kerja/SDM belum ada penambahan dan masih memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada saat ini berjumlah 92 tenaga kesehatan.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani berharap agar dengan adanya pembangunan gedung baru RSTG dapat mengakomodir sejumlah kebutuhan seperti ruang UGD, ruang radiologi, ruang rawat inap ruang laboratorium hingga farmasi yang terintegrasi serta dapat menunjang berbagai kebutuhan bidang lainnya dalam melayani pasien.
"Mudah-mudahan pelayanan kesehatan semakin meningkat dan membaik dengan sarana fasilitas yang terpenuhi, dan terpenting masyarakat senang dan bahagia," terang dia.