"Jadi di akhir tahun secara keseluruhan 2024 kami memproyeksikan tumbuh positif di rentang 4,3-5,1 persen (yoy)," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bengkulu Wahyu Yuwana di Bengkulu, Jumat.
Pertumbuhan ekonomi Bengkulu kuartal pertama 2024 tumbuh sebesar 4,6 persen (yoy), dan pada kuartal kedua menguat ke 4,7 persen (yoy). Penguatan tersebut didorong beberapa agenda besar yang menstimulasi permintaan konsumsi daerah.
"Pada kuartal ketiga 2024 ini kami memprediksi memang agak sedikit menurun karena 'event'-nya tidak terlalu banyak. Nanti pada kuartal empat akan kembali meningkat," kata dia.
Pada kuartal empat 2024, kata dia, permintaan dan konsumsi rumah tangga akan kembali meningkat mengingat sejumlah agenda besar seperti Pilkada Serentak 2024, hari besar keagamaan nasional dan Tahun Baru 2025.
"Jadi pada akhir tahun secara keseluruhan 2024, kami memproyeksikan ekonomi Bengkulu akan tumbuh positif," kata dia lagi.
Pertumbuhan ekonomi 2024 ini, lanjut dia, akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi empat tahun belakang. Perekonomian Bengkulu akan terus melanjutkan tren positif dengan kenaikan pertumbuhan setiap tahunnya.
Tahun 2020 menjadi pertumbuhan ekonomi terendah Bengkulu. Pandemi membuat perekonomian Bengkulu tumbuh hanya 0,02 persen (yoy) saja.
Kemudian, perekonomian Bengkulu mulai menunjukkan pemulihan di 2021 dengan tumbuh3,27 persen (yoy). Berlanjut 2022, perekonomian provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu melanjutkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 4,31 persen (yoy).
Pada 2023, pertumbuhan ekonomi sedikit melambat yang tumbuh pada 4,26 persen (yoy). Ketidakpastian ekonomi global dan situasi geopolitik dunia juga ikut membuat perekonomian Bengkulu sedikit tertahan ketika itu.