"Saya menyarankan bagaimana anak-anak secara bersama-sama punya tanggung jawab bersama dan semangat bersama melalui arahan langsung kepala sekolah dan seluruh wali kelas untuk memulai gerakan menghilangkan atau menghapuskan buta huruf Al Qur’an di sekolah," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu.
Dia mengatakan pola belajar bersama tidak hanya dengan guru tenaga pengajar saja, tetapi juga belajar sesama para siswa akan mempercepat edukasi dan pemahaman terhadap huruf Al Quran.
"Dengan pola satu siswa yang bisa mengajar satu siswa yang belum bisa, dengan menjadikan pola gerakan bersama. Ini akan efektif," kata Gubernur Rohidin.
Program pemberantasan buta huruf Al Quran menjadi perhatian Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Karena itu, ia mengajak masyarakat bersama-sama untuk mendukung pemberantasan buta huruf Al Quran, terlebih di lingkungan sekolah.
Sebelumnya Pemprov Bengkulu bekerja sama dengan Badan Wakaf Al Quran terkait program pemberantasan buta huruf Al Quran di Bengkulu.
"Program ini merupakan bentuk dakwah menyeluruh untuk masyarakat Bengkulu yang masih buta huruf Al Qur'an. Tentu Pemda akan mendukung kegiatan ini," katanya.
Menurut Gubernur, program tersebut berupa pendistribusian Al Quran bagi masyarakat setempat dari Badan Wakaf Al Quran.
"Program ini sangat bagus, memiliki manfaat yang sangat besar untuk masyarakat dan memiliki tingkat kemuliaan serta keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News