Bengkulu (Antara-IPKB) - Dana bantuan operasional alokasi khusus (BOKB) program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga 2016 upaya menekan disparitas KB khususnya alat kontrasepsi.
Sekretaris Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN Bengkulu Iskandar kepada wartawan dikantornya mengatakan, pada tahun ini (2016) dana alokasi khusus program KB sebesar Rp10 miliar.
Dengan angka tersebut terdapat dana bantuan operasional KB non fisik senilai Rp5,5 miliar lebih.
Anggaran operasional tersebut untuk pelaksanaan program KB di Kabupaten Bengkulu Selatan Rp.543 juta, Bengkulu Utara Rp.829 juta, Rejanglebong Rp.583 juta. Dan untuk Kota Bengkulu Rp.460 juta, Kaur Rp.520 juta, Seluma Rp.673 juta, Mukomuko Rp. 712 juta.
Sementara terhadap tiga kabupaten seperti Kabupaten Lebong dan Kepahiang masing-masing mendapat dukungan BOKB senilai Rp.385 juta, dan Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp.491 juta.
Terdapat diantaranya biaya kirim alat kontrasepsi ke klinik-klinik KB di daerah hingga pelosok desa. Dengan bantuan tersebut dapat menekan disparitas KB, ujar Iskandar.
Ia menyebutkan atau unmeet need, tingkat disparitas KB di Bengkulu 7,17 persen. "Unmetneed di Bengkulu sebesar 7,17 persen, dengan adanya bantuan operasional diharapkan mampu menurunkan hingga pada angka 5,5 persen."
Iskandar menambahkan, unmeet need KB atau angka putus pakai kontrasepsi tertinggi di tiga kabupaten. Kabupaten Kaur sebesar 17, 32 persen, Seluma 12,51 persen dan Kota Bengkulu sebesar 10,03 persen, sebutnya.(rs)