Melansir dari laman Kementerian Perdagangan, Zulhas mulai terjun karier politiknya, saat menjabat sebagai Ketua Dewan Tani Nelayan Provinsi Lampung, Wakil Ketua Masyarakat Lampung Sai, dan memprakarsai Persatuan Pemuda Lampung. Dirinya memimpin Institut Buruh Pertanian dan Nelayan Muhammadiyah dari tahun 2000 hingga 2005.
Kemudian, perkembangan karier politik Zulhas meningkat menduduki sejumlah posisi struktural di partai yang menaunginya PAN. Dirinya dipercaya untuk menjabat sebagai ketua Departemen Logistik di DPP PAN periode 2000-2005.
Baca juga: Profil Dito Ariotedjo, teruskan kiprah Menpora dalam Kabinet Prabowo
Posisi itu yang akhirnya mengantar Zulkifli Hasan menjadi Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di Dewan Perwakilan Rakyat RI. Zulkifli Hasan diamanahkan menjadi Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004-2009 dalam Komisi VI DPR yang membidangi perhubungan dan infrastuktur.
Karier politiknya dalam internal PAN berkembang, Zulkifli Hasan termasuk dalam tim kepengurusan DPP PAN 2005-2010 dan terpilih sebagai Ketua Umum PAN sejak 1 Maret 2015.
Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum PAN periode 2015–2020, menggantikan Hatta Rajasa, melalui Kongres PAN berdasarkan hasil pemungutan suara yang diadakan di Bali.
Pada 2009, Zulhas dipercaya menjadi Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2009-2014.
Pada masanya sebagai Menteri Kehutanan, Zulhas mencanangkan dua kebijakan penting yang terbukti bermanfaat dalam melestarikan kawasan hutan Indonesia.
Menteri Zulhas membuat suatu program yang cukup populer, yaitu Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dan aktif menyosialisasikan pengelolaan daerah aliran sungai.
Baca juga: Stella Christie diharapkan mampu optimalkan cara belajar mahasiswa RI
Kemudian, Zulhas dikenal sebagai dalang Moratorium Penerbitan Izin Pemanfaatan Hutan, kebijakan moratorium dicanangkan mampu menyelamatkan jutaan hektar lahan di seluruh Indonesia.
Pada 2014, Zulhas kembali masuk ke parlemen dan terpilih sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2014 - 2019. Di awal masa jabatannya sebagai Ketua MPR RI, dirinya mengemban tugas menyelenggarakan pelantikan presiden-wakil presiden untuk masa pemerintahan 2014–2019 di tengah situasi politik yang penuh ketegangan.
Zulkilfi Hasan selaku Ketua MPR disebut juga berperan mengonsolidasikan dua kubu politik tersebut di parlemen hingga akhirnya situasi parlemen bisa kondusif. Saat itu, yang menjadi pasangan pemenangan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kemudian, dirinya menduduki posisi Wakil Ketua MPR periode 2019 hingga 2022.
Pada 2022, Zulkifli Hasan dilantik sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) oleh Presiden Jokowi pada periode Kabinet Indonesia Maju 2022—2024. Dirinya menggantikan pendahulunya Muhammad Lutfi.
Sebelum merambah ke dunia politik, Zulhas sempat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun, dirinya memutuskan beralih profesi menjadi pengusaha. Dirinya memulai usahanya sendiri dan berhasil memimpin beberapa perusahaan di bidang retail.
Adapun sejumlah perusahaan yang dirinya pimpin meliputi Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (1988–2004), Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari, Jakarta (1997–2004), Presiden Direktur PT Sarana Bina Insani, Jakarta (2000–2004), Komisaris PT Hudaya Safari Utama, Jakarta (2000–2006), dan Komisaris Utama PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (2004–2005).
Baca juga: Nasaruddin Umar jabat Menteri Agama gantikan Yaqut Cholil Qoumas
Dari segi pendidikan, Zulkifli Hasan memiliki latar belakang pendidikan bidang Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1996. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan di PPM School of Management dengan Magister Manajemen dan lulus pada tahun 2003.
Pada masa jabatannya sebagai Menteri Kehutanan, Zulkifli hasan dianugerahi dua kali gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), yaitu di bidang Administrasi Publik dari Korea Sejong Universitas dan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang.
Sepanjang kariernya, Zulkifli Hasan juga banyak mendapat penghargaan tanda kehormatan, diantaranya:
- Bintang Jasa Mahaputra Adipradana, dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono - 2014
- Lifetime Achievement Award Indonesia Green Award oleh The La Tofi School of CSR - 2014
- Penghargaan Tiger Champion Award dari Panthera - 2014
- Bhumandala Award oleh Badan Informasi Geospasial - 2014
Tantangan ke depan
Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu 4 hingga 5 tahun ke depan. Menurutnya, Indonesia bahkan bisa menjadi lumbung pangan dunia di masa mendatang.