Kabul (Antara/Reuters) - Taliban Afghanistan memilih wakil dari mantan pemimpin mereka sebelumnya, Mullah Akhtar Mansour, menjadi pemimpin baru mereka, kata juru bicara dalam pernyataan pada Rabu.
Itu kepastian pertama kelompok tersebut, yang menyatakan bahwa Mansour tewas dalam serangan udara Amerika Serikat.
Haibatullah Akhunzada, yang namanya tercantum dalam laporan PBB pada tahun lalu sebagai mantan kepala peradilan Taliban, dilaporkan sebagai cendekiawan keagamaan, yang dihormati namun hanya sedikit yang dapat diketahui terkait latar belakangnya.
Shirajuddin Haqqani, kepala jaringan tertuduh pelaku sejumlah serangan bom di Kabul dalam beberapa tahun belakangan, dan Mulla Mohammad Yaqoob, anak mantan pemimpin Mullah Mohammad Omar, akan menjabat sebagai wakilnya, kata juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pernyataan.
"Semoa orang diwajibkan untuk mematuhi Emir Al Momineen (komandan para mereka yang meyakini) yang baru," pernyataan itu menyebutkan.
Pengumuman itu, yang menyusul sebuah pertemuan dewan kepemimpinan utama Taliban atau yang disebut dengan Shura, mengakhiri kebingungan delama tiga hari pada saat kelompok mereka tidak memberikan reaksi resmi terhadap tewasnya Mansour dalam sebuah serangan pesawat tanpa awak di Pakistan pada Sabtu.
Berita itu datang saat sebuah serangan bunuh diri di sebuah bus yang mengangkut staf sebuah pengadilan menewaskan sepuluh orang dan melukai empat orang lainnya bi bagian barat ibu kota Afghanistan, Kabul. Belum ada kelompok apapun yang mengklaim berada di balik kejadian itu.
Taliban maju pesat sejak pasukan NATO mengakhiri gerakan tempur utama di Afghanistan pada 2014 dan saat ini memegang kendali lebih besar di negara itu dari yang pernah terjadi sejak digulingkan pasukan pimpinan Amerika Serikat pada 2001.