Rejanglebong (Antara) - Pemerintah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, dibawah kepemimpinan Bupati Ahmad Hijazi dan Wakil Bupati Iqbal Bastari yang terpilih pada 2015 lalu bertekad menjadikan daerah itu sebagai kota pendidikan, kota wisata dan relegius.
Pada upacara HUT Kota Curup ke 136 dan sekaligus peringatan Hari Kebangkitan Bangsa 2016, yang dipusatkan di Lapangan Setia Negara Curup, Bupati Ahmad Hijazi mengatakan, hari jadi daerah itu secara legal formal telah ditetapkan pada 29 Mei 1880, yang dituangkan dalam Perbup Rejanglebong No.6/1998, tentang hari jadi Kota Curup.
Selain itu juga dituangkan dalam Keputusan Bupati Rejanglebong No.77/2006 tentang agenda tetap bidang adat, budaya, kesenian daerah, keislaman dan olahraga di Kabupaten Rejanglebong.
"Besar harapan kami kiranya rangkaian berbagai kegiatan tersebut ditempatkan peranannya sebagai bagian dari proses pembelajaran betapa pentingnya sektor keagamaan dan budaya dalam membangun Kabupaten Rejanglebong ke arah yang lebih baik," katanya.
Moment peringatan hari jadi ibu kota Rejanglebong itu sendiri kata dia, selain telah menjadi agenda tahunan dalam rangka melestarikan kesenian dan kebudayaan lokal juga menjadi sarana hiburan masyarakat setempat melalui sejumlah perlombaan yang dikemas dalam festival seni dan budaya daerah, juga diisi dengan kegiatan pameran pembangunan serta bazar.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan daerah itu kata dia, bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat, baik dalam kabupaten maupun luar Kabupaten Rejanglebong akan keanekaragaman seni budaya yang ada di daerah itu selaras dengan visi misi bupati dan wakil bupati setempat guna menjadi Rejanglebong sebagai "Kota Pendidikan, Kota Wisata dan Kota Relegius".
Selanjutnya juga untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Curup (Rejanglebong), guna menikmati aneka pesona budaya daerah dan objek wisata yang ada di Rejanglebong.
Kemudian untuk memberikan kesempatan kepada seniman daerah untuk berpartisipasi aktif dalam menggali, membina, dan melestarikan, serta mempromosikan seni budaya daerah dalam menunjang dunia kepariwisataan di Rejanglebong. Serta bertujuan untuk meningkatkan aspirasi masyarakat dalam menggapai prestasi pada event kesenian yang bersifat regional dan nasional.
Upaya pelestarian adat, seni dan budaya daerah yang dilakukan Pemkab Rejanglebong tersebut kata dia, sudah menjadi agenda tahunan yang dikemas festival seni dan budaya Rejanglebong, selain bertujuan untuk melestarikannya agar tidak punah juga menjadi sarana hiburan dan wahana untuk membentengi di dari pengaruh negatif perkembangan jaman.
Festival seni dan budaya Rejanglebong yang di pusatkan di Lapangan Setia Negara Curup, dilaksanakan selama 10 hari terhitung 19-29 Mei dengan menampilkan 30 tangkai perlombaan dan pementasan kesenian dan adat asli daerah dan kesenian nasional.
Aneka lomba kesenian dan kebudayaan khas Rejanglebong yang dilombkan ini diantaranya ialah perlombaan bekulo (perasanan atau pendekatan antar keluarga sebelum acara pernikahan), bujang semulen (bujang dan gadis) tari kejei (tari khas Rejang), menulis dan membaca huruf Ka Ga Nga (huruf asli masyarakat Rejang). Kemudian lomba busana Pei Ka Ga Nga (busana daerah Rejang), lomba gitar tunggal, lomba mengandak (seni tutur) dan lomba lagu daerah Rejang.
Sedangkan untuk yang lainnya berupa perlombaan umum seperti kasidah, karaoke, balita sehat, senam, lomba masak menu serba ikan, jalan santai, lomba busana adat nasional serta pementasan kesenian nusantara.
Pada puncak peringatan HUT Kota Curup ke 136 kali ini, selain di hadiri asisten bidang ekonomi dan keuangan Pemprov Bengkulu, Hasanudin, juga dihadiri anggota DPD-RI asal Bengkulu, Riri Damayanti.
Kemudian sejumlah kepala daerah dan pejabat dari Pemkab Lebong, Kepahiang, Muko Muko, serta para kepala daerah dari kabupaten/kota di Sumsel seperti Wali Kota dan ketua DPRD Lubuklinggau, dan Wabup Musi Rawas, dan pejabat dari Empat Lawang dan pimpinan DPRD Merangin, Provinsi Jambi. (Advertorial)