Rejanglebong (Antara) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, akan mengembangkan perkebunan pala dan lada di sejumlah kecamatan di daerah itu pada 2016.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rejanglebong Gunawan Sumantri di Rejanglebong, Senin, menjelaskan kedua jenis tanaman rempah itu dianggap cocok dikembangkan di Rejanglebong.
"Selama ini tanaman lada dan pala ini masih dijadikan tanaman pelindung diantara tanaman kopi, atau tumpang sari dan belum dikembangkan secara khusus. Jika tanaman ini dikembangkan secara khusus maka hasil yang akan didapatkan cukup potensial, apalagi harga jualnya juga cukup tinggi," katanya.
Selama ini kalangan petani di daerah itu kata dia, baru mengembangkan usaha pertanian dengan jenis kopi, sedangkan tanaman pala dan buah lada masih dijadikan usaha sambilan yang umumnya ditanam sebagai pembatas kebun saja.
Dilihat kondisi iklim dan keadaan tanah di Rejanglebong tambah dia, sangat cocok dijadikan untuk pengembangannya. Kalangan petani setempat hanya membutuhkan pelatihan dalam usaha pembudidayaan kedua tanam rempah itu secara benar.
Penanaman buah pala yang benar kata Gunawan memiliki jarak tanam ideal yakni 8,5 meter, selama ini petani pala setempat masih menanamnya dengan jarak tanam yang tidak beraturan akibatnya hasil yang didapatkan tidak maksimal. Hal yang sama juga terjadi pada penanaman lada, yang masih menggunakan kayu penyangga ala kadarnya.
Guna membantu pengembangan usaha pertanian lada dan pala ini pihaknya dalam penyusunan APBD-Perubahan pada Agustus mendatang akan mengusulkan anggaran Rp900 juta, dalam kegiatan penyediaan bibit gratis baik pala, lada maupun jenis tanaman perkebunan lainnya.***3***
