Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang Provinsi Bengkulu merawat dan perbaikan terhadap 'Intensity Meter' atau alat pengukur intensitas kekuatan gempa bumi di wilayah tersebut secara berkala.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Muhammad Najib di Kota Bengkulu Selasa mengatakan, perawatan dan perbaikan tersebut dilakukan guna menjaga kualitas agar alat tersebut tetap memberikan informasi kekuatan gempa jika terjadi gempa.
"Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kualitas, kami lakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap lima alat berupa UPS atau baterai agar jika terjadi gempa dan menyebabkan arus listrik padam, maka melalui alat tersebut dapat memberikan informasi tentang gempa yang terjadi selama satu jam," katanya.
Ia menyebutkan bahwa melalui alat tersebut BMKG menerima informasi terkait kekuatan gempa yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu.
Kemudian, dari informasi tersebut pihaknya melakukan pemetaan berapa skala atau berapa besar potensi kerusakan pasca-terjadinya gempa bumi.
Najib mengatakan lebih lanjut, untuk Intensity Meter di Provinsi Bengkulu terdapat sebanyak 24 unit yang berada di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong.
Kemudian di Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.
"Alat tersebut ada 11 titik di Kota Bengkulu, sedangkan seluruh Provinsi Bengkulu mencapai 24 alat yang tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong, dan lainnya," katanya.
Sebelumnya, BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang menyebutkan bahwa sejak Januari hingga awal Desember 2024 telah terjadi gempa bumi sebanyak 1.438 kali, dengan magnitudo yang berbeda-beda, dan hal tersebut merupakan normal terjadi.
Gempa yang terjadi tersebut disebabkan karena Provinsi Bengkulu berada di zona subdaksi yang merupakan dua atau lebih lempeng tektonik saling bertumbukan, sehingga salah satu lempengnya menyusup ke dalam perut bumi.
Karena itu, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu jika terjadi gempa bumi agar tidak panik dan selalu siap siaga.