Jakarta (Antarabengkulu.com) - Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Aat Surya Safaat mengatakan buruh di Indonesia harus dekat dengan media agar aspirasi dan pesan perjuangannya bisa sampai ke pemerintah.
"Ada cara untuk menyampaikan pesan. Media biasanya tidak bisa provokatif sehingga perlu cara yang santun dalam menyampaikan pesan tanpa melukai orang lain," kata Aat dalam sambutannya pada Seminar Nasional "Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing" yang diadakan di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Selasa (2/8).
Aat mengatakan setiap orang, termasuk pemerintah, memiliki ego masing-masing sehingga penyampaian pesan harus dilakukan tanpa melukai ego tersebut.
"Kalau kita punya pesan dan aspirasi, harus disampaikan dengan cara yang tidak menohok," ujarnya.
Terkait dengan aspirasi kalangan buruh tentang tenaga kerja asing, khususnya dari China, yang masuk ke Indonesia, Aat mengatakan perjuangan buruh harus menampilkan fakta-fakta yang ada di lapangan.
Selain disampaikan kepada pemerintah Indonesia, fakta dan pesan itu juga harus disampaikan kepada pemerintah China bahwa Indonesia tidak memerlukan tenaga kerja dari negeri tersebut, khususnya untuk pekerjaan yang bisa dikerjakan sendiri oleh tenaga kerja Indonesia.
"Melalui media, pesan itu bisa sampai kepada pemerintah China. Antara, misalnya, juga akan menyiarkan berita-berita dengan bahasa Inggris yang bisa sampai kepada pemerintah China," tuturnya.
Seminar Nasional "Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing" diadakan Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia bekerja sama dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Perum LKBN Antara.
Pembicara seminar tersebut antara lain Presiden KSPI Said Iqbal dan Direktur Institut Soekarno-Hatta, M Hatta Taliwang dengan moderator Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat.
Dirpem LKBN ANTARA: Buruh harus dekati media
Rabu, 3 Agustus 2016 9:56 WIB 1352