Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan pembangunan penahan tebing di jalan lintas tengah yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan ke Kementerian Pekerjaan Umum.
Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Iskandar ZO di Bengkulu, Rabu mengatakan penahan tebing di jalan lintas tengah tersebut untuk menghindari longsor yang membahayakan masyarakat dan pengguna jalur lintas tersebut.
"Usulan utama adalah penahan tebing di Desa Cahaya Negeri yang longsor beberapa hari lalu hingga menimbulkan korban jiwa seorang warga," kata Iskandar.
Ia mengatakan tebing yang longsor di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejanglebong berada di jalur lintas tengah Bengkulu-Sumatera Selatan.
Sementara di bawah tebing itu terdapat aliran Sungai Air Lang yang biasa digunakan masyarakat untuk kebutuhan mandi dan mencuci sehari-hari.
"Kami sudah meninjau langsung lokasi longsor itu dan mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di bawah tebing itu karena masih berpotensi terjadi longsor susulan," ucapnya.
Selain itu sekitar 100 meter dari lokasi longsor juga terdapat titik rawan longsor lainnya yang mengancam sebanyak lima rumah warga.
Perangkat desa kata Iskandar sudah diimbau untuk bermusyawarah dengan masyarakat yang bermukim di wilayah rawan tersebut untuk bersedia direlokasi.
Sebelumnya, pada Senin (12/9) bencana alam tanah longsor menewaskan seorang warga Desa Cahaya Negeri, Kabupaten Rejanglebong. Korban atas nama Kurnia (25) tertimbun material longsoran saat beraktivitas di Sungai Air Lang di bawah tebing yang longsor.
Saat kejadian sekira pukul 17.00 WIB itu, korban berada di sungai bersama keponakanannya Sely (8) yang mengalami luka di bagian dada dan kaki. ***4***
Pemprov usulkan penahan tebing lintas tengah Bengkulu-Sumsel
Rabu, 14 September 2016 19:11 WIB 1675