Medan (Antara) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara (Sumut) berencana mendirikan "Rumah Sumatra" di beberapa kota di Indonesia untuk memperkenalkan sekaligus menjual produk unggulan dari daerah itu.
"Untuk pertama, Rumah Sumatra itu akan didirikan di Bali dan menyusul provinsi lainnya," ujar Direktur Eksekutif Kadin Sumut, Hendra Utama di Medan, Rabu.
Untuk menyukseskan program "Rumah Sumatra" di Bali itu, akan diawali dengan kunjungan delegasi Kadin Sumut ke Bali pada 28-30 Oktober 2016.
Delegasi yang dipimpin langsung Ketua Umum Kadin Sumut, Ivan Iskandar Batubara akan membawa sekitar 30 pengusaha termasuk usaha kecil menengah.
Kunjungan itu untuk mencari tahu pasti produk-produk yang diminati di Bali.
Kadin Sumut juga mencarikan peluang kerja sama pengusaha Sumut dengan pengusaha Bali.
"Kunjungan delegasi juga bertujuan mengkaji sejauh mana daya saing produk asal Sumut seperti dimana kelemahannya, keunggulannya, atau peluang-peluang lain yang bisa didapatkan," kata Hendra.
Dari hasil pertemuan itu diharapkan produk-produk yang nantinya ditampilkan atau dipasarkan oleh Rumah Sumatra di Bali benar-benar bisa sesuai selera pasar.
"Kunjungan itu juga diharapkan sudah bisa memastikan lokasi Rumah Sumatra," katanya.
Kadin benar-benar berharap Rumah Sumatra yang merupakan fasilitas yang diinisiasi Kadin Sumut untuk membantu promosi dan meningkatkan jaringan bisnis para pelaku usaha Sumut, baik antardaerah, antarprovinsi maupun dengan para pengusaha dari negara-negara ASEAN sesuai harapan.
"Setelah di Bali, Kadin Sumut berharap bisa mendirikan Rumah Sumatra di tiga provinsi lainnya yakni Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah dan Papua.
"Kadin juga sudah mendapat dukungan kuat dari pemangku kepentingan dari Pinang, Malaysia sehingga sangat memungkinkan membuka Rumah Sumatra di Negeri Jiran itu," katanya.
Dia menegaskan rencana pengoperasian Rumah Sumatra itu dilatarbelakangi pemikiran bahwa di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, pelaku usaha dalam negeri tidak bisa hanya menunggu datangnya kerja sama bisnis.Namun, katanya, harus "menjemput bola".
Dipilihnya Bali misalnya karena daerah itu memiliki tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang sangat besar.
Badan Pusat Statistik mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai sekitar empat juta orang dari total kunjungan turis ke Indonesia yang sekitar 10 juta orang pada 2015.
"Ke depan, Kadin berharap Rumah Sumatra bukan hanya untuk tempat promosi dan dagang, tetapi juga akan dikembangkan pusat kebudayaan sehingga menjadi kawasan terpadu," katanya.
Setelah diisi produk Sumut, seperti namanya, Rumah Sumatra akan diisi produk provinsi lain di Sumatera. "Kadin dan pengusaha di Sumut sudah setuju," kata Hendra.***3***