Rejang Lebong (Antara) - Belasan pelajar SMA Negeri 2 Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Selasa, kesurupan akibatnya proses belajar- mengajar di sekolah itu sempat terhenti.
Peristiwa kesurupan massal ini terjadi sehari setelah kasus kesurupan yang dialami puluhan pelajar SMK Negeri 2 Rejang Lebong, yang posisinya berada dalam satu kecamatan, yakni Curup Timur menjadi perhatian Dinas Pendidikan Rejang Lebong yang datang ke lokasi.
Berdasarkan informasi, kejadian ini pertama kali dialami pelajar bernama Reka Mustika siswi kelas XI IPS 3 sekitar pukul 08.30 WIB saat tengah belajar di ruang kelasnya.
Pelajar ini tiba-tiba berteriak histeris dan menuju ke ruang kelas X IPS 4 yang berada di pojok sekolah. Kemudian oleh para guru dan rekannya dibawa ke masjid sekolah, namun beberapa siswa lainnya juga ikut kesurupan dan juga dibawa ke masjid.
Reka yang masih dalam posisi kerasukan ini meminta agar kelas X IPS 4 dibersihkan karena sangat kotor lantaran banyak siswa yang kencing dan membuang sampah sembarangan.
Kemudian kelas ini dibersihkan anggota TNI dan Polri yang datang ke sekolah itu bersama para guru. Reka serta teman-temannya kembali sadarkan diri dan dibawa ke ruangan guru.
Kepala SMAN 2 Rejang Lebong Riswanto saat ditemui mengatakan bahwa pada Senin (21/11) atau bersamaan dengan peristiwa kesurupan yang dialami puluhan pelajar SMKN 2 Rejang Lebong juga ada siswa yang kesurupan, namun jumlahnya hanya tujuh orang.
"Ada 12 pelajar yang kesurupan pada hari ini, tujuh di antaranya adalah pelajar yang mengalami kesurupan hari Senin kemarin dan tidak ada yang meminta pembersihan kelas," katanya.
Guna mengantisipasi peristiwa kerasukan ini meluas, kata dia, setelah pembersihan kelas guna menuruti permintaan salah satu pelajar yang kerasukan, pelajar sekolah itu langsung dipulangkan.
Para pelajar yang mengalami kesurupan umumnya didominasi pelajar kelas X dan XI. Sedangkan pelajar kelas XII juga dipulangkan setelah mengikuti "try out".
Untuk mengantisipasi kejadian ini terulang, pihaknya akan menggelar pengajian dan zikir yang rencananya dilaksanakan sehari setelah kejadian.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong, T Samuji saat meninjau SMAN 2 Rejang Lebong meminta sekolah-sekolah di daerah itu untuk mengaktifkan kegiatan keagamaan di sekolah masing-masing.
"Kita akan memberikan imbauan agar ke depannya kegiatan keagamaan seperti zikir, ceramah agama dan pengajian setiap hari Jumat mulai digalakkan kembali. Hal ini penting guna mengantisipasi kejadian serupa," ujarnya.
Sedangkan peristiwa kerasukan yang dialami pelajar SMKN 2 Rejang Lebong yang posisinya masih satu kecamatan dengan SMAN 2 Rejang Lebong, kata dia, hari itu telah melakukan aktivitasnya seperti semula dan tidak ada lagi pelajar yang kerasukan seperti yang terjadi pada Senin (21/11). ***4***
Belasan pelajar SMAN 2 Rejang Lebong kesurupan
Rabu, 23 November 2016 2:28 WIB 8400