Kuala Lumpur (Antara) - Tim sepak takraw tuan rumah Malaysia berhasil meraih medali emas pertama di SEA Games ke-29 yang berlangsung di Titiwangsa Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Rabu.
Tepat pukul 13.10 Rabu sore tim Chinlone yang terdiri dari Muhd Faiz Roslan, Mohd Kamal Aizat Azmi, Ab Muhaimi Che Bongsu, Putera Aidil Israfi Kamaruzaman, Muhamad Asyraaf Abd Hadi dan Izuan Afendi Azlan mengumpulkan total 391 poin sehingga berhasil meraih medali emas.
Saingan utama mereka di final dari Filipina, yang terdiri dari John Jeffery Morcillos, John Bobier, Rhemwil Catana, Ronsited Gabayeron, Joeart Jumawan dan Alvin Pangan mencetak 271 poin untuk medali perak.
Brunei meraih medali perunggu dengan skor sebanyak 157 poin.
Di babak pertama final, pemain-pemain Malaysia mengumpulkan 197 poin melawan 133 untukg Filipina sementara di babak kedua skor dimenangkan tuan rumah 194-138.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Khairy Jamaluddin mempersembahkan medali emas tersebut kepada para pemenang.
"Misi tercapai. Satu turun dan 110 untuk pergi, sebuah pengingat yang jelas dari 111 medali emas untuk kontingen Malaysia di Olimpiade," katanya.
Dia mengatakan medali emas ini sangat berarti karena merupakan langkah awal untuk mencapai targetnya.
"Para pemain sangat hebat dalam mengendalikan bola. Semangat mereka sangat tinggi," katanya.
Pelatih kepala nasional, Mohd Yusold Abdullah mengatakan merupakan saat yang tepat bagi pihaknya untuk menjadi bagian dari tim pemenang medali emas ini.
"Kami yakin bisa mencetak poin lebih tinggi dan medali emas telah banyak mendapat tekanan. Filipina relatif baru dalam olahraga ini dan mengingat waktu mereka akan menjadi tim yang harus ditonton," katanya.
Mohd Faiz Roslan, kapten tim Malaysia, mengatakan dia berharap medali emas tersebut akan menginspirasi atlet nasional untuk meneruskan momentum untuk mengejar 111 medali emas.
"Kami melihat ke arah medali emas kedua di event dari Non Repetition Primary Event 1 atau Event 4 of Non Repetition Seconday," kata Mohd Faiz.
Pelatih Filipina Metodio Suico Jr Junmar Aleta mengakui bahwa pemain-pemain Malaysia adalah tim yang jauh lebih dipoles dengan banyak pengalaman.
"Kami melakukan yang terbaik dan itu adalah prestasi besar oleh pemain saya melawan lawan hebat seperti Malaysia," kata Aleta.