Tembilahan (Antara) - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Kobe Jepang akan melaksanakan penelitian tentang hutan mangrove di Pantai Solop, Kecamatan Mandah dan kebudayaan Suku Laut di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong.
Bupati Kabupaten Inhil Muhammad Wardan dalam pertemuan dengan mahasiswa Jepang itu di Rumah Dinasnya, Kamis, berharap agar ditemukan konsep baru pengembangan potensi lokal di daerahnya.
"Pemkab Inhil berharap banyak dengan adanya penelitian ini, terdapat bahan dan kajian yang bisa disumbangkan kepada kami dalam rangka pengembangan potensi SDA," kata dia.
Selain akan melakukan riset terhadap pertumbuhan mangrove di Kabupaten Inhil, para mahasiswa Jepang tersebut juga akan melakukan riset pada bidang kebudayaan, kajian sosio-kultural terhadap suku laut di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong.
"Disana, saudara akan melihat perkampungan Panglima Raja, Kecamatan Concong, kehidupan masyarakat dengan keseharian mereka sebagai nelayan serta tantangan hidup mereka dilaut," ujar Wardan.
Ia berharap kunjungan riset yang dilakukan para mahasiswa Jepang tersebut kelak akan terus berlanjut dan dapat menyosialisasikan konsep dari hasil riset kepada pemerintah kabupaten untuk kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
Seorang dosen luar biasa Universitas Riau selaku pendamping, Haruka Suzuki membenarkan tujuan kedatangan sejumlah mahasiswa Jepang tersebut adalah untuk melakukan riset dalam aspek sosio-ekonomi potensi hutan bakau dan sosio-kultural kehidupan suku laut Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong.
"Hari ini, terlebih dahulu kami akan berkunjung ke Pantai Solop untuk melihat hutan mangrove yang banyak tumbuh disana. Kami akan menginap satu malam dan keesokan harinya, kami akan melanjutkan kunjungan ke Desa Panglima Raja, Concong melihat kehidupan suku laut," katanya.
Ia menuturkan, dasar pemilihan Kabupaten Inhil sebagai lokasi riset adalah melalui pertimbangan potensi hutan mangrove yang besar jika dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia dan keberadaan suku laut yang kerap kali terekspose melalui pemberitaan selama ini.
"Riset oleh para mahasiswa Jepang ini dilakukan atas kerjasama dengan pihak Universitas Riau. Beberapa pendamping mahasiswa Jepang adalah dosen-dosen dari Universitas Riau," ucapnya.***4***