Bengkulu (ANTARA) - Kepala KSOP Kelas III Bengkulu Petrus Christanto Martubongsrus mengatakan arus distribusi kargo peti kemas lewat Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu kembali pulih pasca-terisolasinya alur pelabuhan sejak Maret 2025 lalu.
"Kapal pengangkut kontainer yang datang hari ini merupakan yang pertama masuk kembali ke Pelabuhan Pulau Baai, sejak Maret 2025," kata Kepala KSOP Kelas III Bengkulu Petrus Christanto Martubongs di Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan kedatangan Kapal Kontainer Bengawanmas menjadi salah satu tolak ukur pengerjaan pengerukan dan normalisasi alur yang dilakukan sudah berjalan sesuai yang ditargetkan, situasi alur sudah normal dengan minus 6,5 meter kedalamannya.
"Dengan masuknya kapal kontainer pertama ini, dilanjutkan dengan dua kapal lagi yang direncanakan pada Januari nanti, arus kontainer leqat pelabuhan diharapkan akan kembali normal dan memberikan dampak ekonomi yang bagus untuk Provinsi Bengkulu," kata dia.
Christanto mengatakan kapal peti kemas yang tiba pada Senin 15 Desember 2025 tersebut memuat kargo bahan pokok penting. Kargo bahan pokok minimarket itu pada awalnya didistribusikan lewat pelabuhan, namun sempat beralih lewat transportasi darat akibat terisolasinya Pelabuhan Pulau Baai. Sedimentasi pasir menutup alur sejak Maret 2025 lalu yang membuat alur bahkan bisa dilewati oleh kendaraan darat seperti truk.
Saat ini, pengiriman kargo peti kemas sudah bisa kembali lewat transportasi laut setelah alur terbuka kembali. Presiden menginstruksikan lewat Inpres Nomor 12 Tahun 2025 agar keterisolasian alur dapat terbuka pada Juli 2025.
Pelindo pun mampu menyelesaikan pengerukan tahap pertama tersebut sebelum tenggat target yang ditetapkan Inpres. Pengerukan tahap I tersebut baru untuk target kedaruratan, agar kapal khususnya yang dari pulau terluar Indonesia di Bengkulu Pulau Enggano dan kapal angkutan penting lainnya seperti BBM bisa kembali bersandar di pelabuhan.
Kemudian, Inpres mengamanatkan pengerukan tahap kedua dapat selesai pada Minggu keempat November 2025. Ditambah, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono saat menggelar rapat di Bengkulu meminta kedalaman alur sudah berada pada kedalaman 6,5 meter di pengerukan tahap II.
Dengan kedalaman alur tersebut, tidak hanya kapal perintis saja, kapal dengan bobot besar seperti kapal kargo peti kemas sudah dapat masuk ke dermaga pelabuhan kembali.
Deputi Pimpro Bidang Teknik/Konstruksi I Pelindo Regional 2 Marthen Hendryson Mekel mengatakan saat ini lebar alur yang sudah dikeruk yaitu dengan lebar 60 meter dan kedalamannya 6,5 meter.
"Jadi lebarnya sudah bisa dipakai itu 80 meter untuk lebar di permukaan air, dan lewat di dasar alur 60 meter dengan kedalaman 6,5 meter. Sampai saat ini kami terus melakukan perawatan alur sampai pengerukan tahap III dimulai, untuk memastikan kedalaman 6,5 meter tetap terjaga," kata dia.
