Jakarta (Antarabengkulu) - Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008 Yasuo Fukuda dalam simposium "Peringatan 50 tahun ASEAN dan 40 tahun Doktrin Fukuda" mengatakan bahwa hubungan Jepang dan ASEAN ibarat kawan sejati.
"Hubungan keduanya sudah berlangsung lama dan ada ketergantungan satu sama lain. Jepang sendiri telah menjalin kerja sama ekonomi dengan negara-negara di Asia Tenggara jauh sebelum ASEAN terbentuk," tutur Fukuda dalam pemaparannya di Jakarta, Jumat.
ASEAN merupakan rekanan yang begitu penting bagi Jepang karena selain menyediakan potensi sumber daya yang memadai, juga menjadi sumber penghidupan bagi roda ekonomi Jepang.
Salah satu yang terbesar dan maju adalah industri otomotif Jepang yang justru memiliki banyak basis di negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
"Dari sektor ini saja telah menghasilkan sebanyak 35 juta kendaraan dan memberikan sekitar 153 ribu lapangan pekerjaan bagi sumber daya lokal," kata pria yang menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang ke-58 itu.
Dengan perjalanan panjang dan perkembangan yang positif, Fukuda pun optimistis kelak ASEAN akan mampu menjadi pusat ekonomi global menggantikan kawasan Amerika dan Eropa.
"ASEAN menurut saya akan menjadi jangkar kuat dalam kesuksesan dan perkembangan di kawasan Asia Pasifik, dan saya harap ASEAN tidak cepat berpuas diri pada apa yang sudah dicapai," tukas Fukuda.
Berdasarkan laporan Bank Pembangunan Asia (ADB), negara ASEAN dan mitra strategisnya akan mendorong pergeseran pusat ekonomi global dari Benua Amerika dan Eropa ke kawasan Asia.
Persentase total PDB akan meningkat dari 27 persen pada tahun 2010 menjadi 51 persen pada tahun 2050.
Selain itu, pendapatan per kapita juga akan meningkat enam kali lipat menjadi sekitar 38.600 dolar AS sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Asia hingga setara dengan kesejahteraan di Eropa.***2***