Sleman (Antara) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta mencatat selama ini kunjungan kalangan wisatawan muda ke situs-situs cagar budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta masih sekadar untuk swafoto.
"Kunjungan generasi muda ke situs budaya saat ini sudah banyak, namun masih disayangkan mereka yang datang hanya untuk 'selfie' atau corat-coret," kata Ketua Unit Kerja Keraton Yogyakarta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Ni Luh Nyoman Rarianingsih, di Sleman, Minggu.
Menurut dia, banyaknya minat para wisatawan muda tersebut dapat terlihat dengan memantau jejaring sosial.
"Kalau dicermati media jejaring sosial seperti di instagram, kunjungan sudah banyak dari generasi muda. Di situs Warungboto dan Tamansari," katanya.
Ia mengatakan, namun kujungan anak-anak muda tersebut cenderung lebih ingin untuk swafoto atau "selfie", dan kadang ada temuan juga, anak-anak muda yang vandalisme.
Kalau di Warungboto, mereka suka naik-naik untuk selfie. Tapi kalau Tamansari, corat-coret. Jarang mereka yang menggali informasi terkait sejarah atau keberadaan situs budaya," katanya.
Ni Luh mengatakan, untuk di situs Gua Siluman yang ada di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, lebih ke ritual.
"Kalau untuk destinasi wisatanya di Gua Siluman, belum," katanya.
Ia berharap, para generasi muda bisa ikut serta dalam upaya pelestarian cagar atau situs budaya, agar bisa dinikmati pula oleh generasi selanjutnya.
"Cintailah situs-situs peninggalan sejarah, bersama-sama 'nguri' atau melestarikan. Memelihara cagar budaya. Sehingga bisa diteruskan generasi selanjutnya, dengan cara yang tidak merusak," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya berencana ke depan Gua Siluman di Banguntapan bisa dibuka untuk wisata. Meski sudah banyak bagian yang hilang.
"Dulu kawasan Gua Siluman itu luas, tapi sekarang sudah banyak pemukiman," katanya.***4***