Solo (Antara) - Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo meminta sejumlah pihak tidak berlebihan menyikapi penebangan pohon yang dilakukan Pemkot Solo untuk melancarkan pembangunan gorong-gorong Citywalk Jalan Slamet Riyadi dan overpass Manahan.
"Saya rasa mereka berlebihan, padahal mereka harus tahu, untuk apa to sebetulnya ini dipergunakan, dilakukan," katanya di Solo, Sabtu.
Menurut dia, Pemkot Solo tidak akan mungkin melakukan penebangan pohon jika tidak ada manfaat yang lebih besar.
"Karena mau dipakai overpass dan pelebaran jalan suka tidak suka harus ditebang. Kalau mindah butuh biaya Rp40 juta, belum tentu hidup," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai akan lebih baik pohon-pohon tersebut nantinya diganti dengan pohon besar yang baru dengan biaya Rp2-5 juta/pohon.
"Kami juga sudah ganti, sama-sama di Jalan Slamet Riyadi. Yang angsana akarnya sudah sampai ke atas ditebang, akan diganti lebih besar. Saat ini baru disiapkan dulu tempatnya. Untuk satu pohon yang ditebang kami ganti dengan 10 pohon baru," katanya.
Untuk pohon-pohon pengganti pohon yang ditebang di kawasan pembangunan overpass Manahan, dikatakannya, akan ditanam di sekitar Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau di sekitar Bumi Perkemahan Jurug.
"Kalau ditanam lagi di overpass kan sama saja tidak bisa," katanya.
Sebelumnya, di kawasan proyek gorong-gorong Citywalk Jalan Slamet Riyadi Solo terlihat sejumlah papan karangan bunga yang berisi tulisan mengenai keluhan ditebangnya beberapa pohon di daerah tersebut.
Pantauan di lapangan, tertempel sekitar empat papan karangan bunga yang di pohon-pohon besar di pinggiran Jalan Slamet Riyadi. Terkait dengan hal itu, Rudi menilai si pemasang hanya ingin melakukan promosi papan karangan bunga dengan gratis.
"Mereka cuma mau promosi gratis, 'cekak aos'nya (ringkasnya, red) begitu. Saya kira itu 'lebay' (berlebihan, red)," katanya.***4***