Bengkulu (ANTARA Berngkulu) - Jalan obyek wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu sepanjang 17 kilometer hingga sungai hitam setempat terancam rusak, akibat dilalui truk angkutan batu bara.
Konvoi truk angkutan batu bara melintas jalan obyek wisata Pantai Panjang itu setiap malam mencapai puluhan unit, kata warga Pasar Bengkulu Ardi, Rabu.
"Bila konvoi kendaraan itu lewat rumah kami bergetar seakan diguncang gempa, hal itu sebetulnya sudah dikeluhkan warga di sepanjang jalan tersebut," ujarnya. Ia mengatakan, wajar saja kalau jalan di kawasan itu cepat rusak karena angkutan batu bara setiap malam melintas di jalan tersebut dengan kapasitas bervariasi.
Untuk lewat jalan "Danau Dendam Tak Sudah", Kelurahan Dusun Besar kondisinya rusak dan warga di daerah itu acapkali bereaksi. "Kami mohon kepada pemerintah daerah agar jalan kawasan pantai tidak menjadi lintasan truk angkutan batu bara," pintanya.
Kepala Balai Bina Marga Wilayah Sumsel Bastian Sihombing, mengatakan, pihaknya bersama beberapa pejabat dari Kementrian Pekerjaan umum melihat langsung truk-truk batu bara tersebut, Selasa (24/7) malam.
Ternyata memang benar bila malam truk itu melintas dalam kota, khususnya Jalan Pantai Panjang-Sungai Hitam karena jalannya masih mulus. Ia menilai, truk angkutan batu bara hanya di Bengkulu yang tidak tertib, sehingga jalan nasional sebagian besar rusak.
"Kalau di Kalimantan dan Pelembang, Sumsel perusahaan batu bara memiliki jalan khusus dan pelabuhan angkutan sendiri," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebetulnya cukup dengan selembar surat sakti dari pemerintah daerah yang mengingatkan perusahaan batu bara dan pemilik truk tersebut, tegasnya.
Seorang sopir angkutan batu bara Nasir mengatakan, pihaknya terpaksa melewati jalan dalam kota pada malam hari karena jalan poros Kembangsri-Air Sebakul rusak berat. "Kami bersedia tidak lewat jalan dalam kota, kalau jalan lainnya sudah baik dan aman dari ancaman masyarakat di sepanjang jalan nasional yang rusak itu," ujarnya.(Z005)
Jalan objek wisata pantai panjang terancam rusak
Rabu, 25 Juli 2012 11:21 WIB 2174