Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Harga cabai merah keriting dan cabai merah besar di tingkat pedagang di Kota Bengkulu selama Ramadhan 1433 Hijriah, yang sebelumnya Rp38.000/kg turun di kisaran Rp32.000-Rp35.000/k.
"Namun ada juga pedagang menjual lebih rendah lagi karena menghabiskan stok lama, sedangkan permintaan masih seperti biasa," kata seorang pedagang cabai di Pasar Panorama Mina di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan, perkembangan harga itu belum stabil karena sesuai permintaan, sedangkan pasokan seperti seperti biasa."Pasokan cabai dari provinsi tetangga dan Pulau Jawa serta produksi lokal masih ada, namun sedikit berkurang karena peningkatan permintaan hampir merta di seluruh daerah," ujarnya.
Warga Bengkulu pada umumnya membeli cabai produksi lokal karena rasanya lebih pedas dari cabai yang didatangkan dari Jawa. Namun, akhir-akhir ini produksi cabai lokal cenderung berkurang atau dijual pedagang besar ke luar Bengkulu, sehingga pasokan ke pasaran setempat minim.
Setelah pasokan cabai dari Jawa masuk ke Bengkulu, otomatis harga cabai lokal dan didatangkan dari provinsi tetangga turun drastis, sedangkan masyarakat pun membeli cabai yang didatangkan dari Jawa tersebut.
"Kami mendapat pasokan rata-rata 500 kg/hari, biasanya pasokan cabai selain dari sentra produksi di Rejang Lebong dan Kepahiang, juga didatangkan dari Kerinci, Jambi," ujarnya. Pasokan cabai dari Jawa yang cukup banyak berpengaruh terhadap harga cabai di pasaran daerah itu.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu Rahman mengatakan, cabai merah itu sebelumnya juga di pasok dari kabupaten tetangga yaitu Lintang Empat Lawang, Sumsel, namun saat ini murni produksi lokal. Selain itu, katanya, harga bawang putih dijual Rp20.000 per kilogram dan bawang merah turun menjadi Rp14.000 dari sebelumnya Rp18.000/kg.(Z005)
Harga cabai keriting di Bengkulu turun
Jumat, 27 Juli 2012 12:49 WIB 1017