Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat siap membantu Federasi Hoki Es Indonesia (FHEI), terkait permasalahan diskualifikasi yang dilakukan panitia pelaksana kepada tim nasional hoki es U18 saat telah mencapai semifinal dalam Asia & Oceania Cup.
Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Lukman Djajadikusuma, mengatakan pihaknya menunggu surat atau laporan resmi dari FHEI, sehingga bisa membantu untuk menindaklanjuti permasalahan yang merugikan olahraga hoki es Indonesia itu.
Baca juga: Timnas hoki es Indonesia U18 didiskualifikasi saat semifinal, KONI sebut panitia semena-mena
Baca juga: Timnas hoki es Indonesia U18 didiskualifikasi saat semifinal, KONI sebut panitia semena-mena
"Kami coba koordinasi dengan FHEI. Harapannya ada surat atau laporan resmi ke KONI Pusat biar bisa ditindaklanjuti," kata Lukman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia membeberkan bahwa KONI Pusat pasti membantu untuk mendorong, agar permasalahan itu bisa diselesaikan dengan adil oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
"Permasalahannya harus runut kembali dari awal, khususnya dari federasi hoki es Asia atau dunia terkait keabsahan pemain Indonesia yang dipermasalahkan," ujar dia.
Lebih lanjut dia membeberkan, untuk tahap awal FHEI bisa mengajukan keberatan ke dewan arbitrase terkait olahraga tersebut.
Namun, jika dinilai masih merugikan FHEI bisa ke tingkat lebih tinggi, yaitu Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). Sementara KONI juga akan ikut membantu untuk mengajukan keberatan.
Baca juga: Perjalanan hoki indoor Indonesia ukir sejarah di SEA Games 2023
Baca juga: Perjalanan hoki indoor Indonesia ukir sejarah di SEA Games 2023
Lukman mengaku ikut kecewa dengan keputusan panitia pelaksana yang mendiskualifikasi timnas Indonesia U18, karena dilakukan saat sudah berada di babak semifinal.
Dalam unggahan di Instagram resmi Federasi Hoki Es Indonesia (FHEI), pengurus menyatakan sangat kecewa dengan keputusan panitia yang dinilai semena-mena, hanya karena ada dua anggota timnas yang belum pernah bertanding selama dua musim di liga di Indonesia.
FHEI juga mempertanyakan kepada panitia, mengapa permasalahan itu baru dibahas dan diputuskan saat timnas sudah mencapai babak semifinal piala tersebut.
Federasi hoki es itu menekankan, daftar nama para pemain sudah diterima oleh panitia satu pekan sebelum pertandingan pertama timnas Indonesia, sehingga seharusnya sudah ada keputusan untuk meresponnya pada saat itu.
Sementara itu, timnas hoki es Indonesia U18 seharusnya akan bertanding melawan Uzbekistan dalam Asia & Oceania Cup 2024.. Namun, akibat diskualifikasi itu tempat timnas harus digantikan oleh Uni Emirat Arab (UEA).