Milan (Antaranews Bengkulu) - Napoli menunjuk Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru mereka pada Rabu, memberinya pekerjaan untuk berusaha menghentikan dominasi Juventus di Liga Italia.
Ancelotti akan menggantikan Maurizio Sarri, yang memimpin Napoli dua kali finis di peringkat kedua dan satu kali finis di peringkat ketiga sepanjang tiga musim masa kerjanya.
"SSC Napoli dengan senang hati mengumumkan bahwa kesepakatan telah tercapai dengan Carlo Ancelotti agar dirinya menjadi pelatih kepala tim pertama untuk tiga musim dimulai pada 2018/2019," kata klub dalam pernyataan di laman resminya (www.sscnapoli.it).
Meski tim Sarri disukai banyak pihak untuk permainan menyerangnya, mereka kurang memiliki "pukulan pembunuh" yang diperlukan untuk mendongkel Juventus, yang telah memenangi Liga Italia untuk tujuh musim terakhir secara beruntun.
Napoli mencatatkan rekor klub dengan koleksi 91 poin pada musim yang telah selesai pada Minggu, untuk menjadi tim pertama yang melampaui tolok ukur 90 poin namun gagal memenangi gelar.
Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis mengucapkan terima kasih kepada Sarri untuk kontribusinya terhadap klub pada Rabu pagi.
"Saya ingin berterima kasih kepada Maurizio Sarri untuk kontribusinya yang bernilai kepada Napoli," kata De Laurentiis melalui akun Twitter resminya.
"Ia membawa kegembiraan dan prestise kepada (kota) Naples dan para penggemar Napoli di seluruh dunia dengan merek sepak bola yang menghibur, yang mendatangkan pujian dari seluruh penjuru. Bagus, Maurizio!"
Ancelotti (58), yang kembali ke Liga Italia setelah sembilan tahun absen, telah menganggur sejak dipecat oleh juara Liga Jerman Bayern Munich pada September, kegagalan yang jarang terjadi dalam kariernya yang cemerlang.
Ia pernah melatih Reggiana, Parma, Juventus, dan AC Milan di kampung halamannya, ditambah Chelsea, Real Madrid, Paris St Germain (PSG), dan Bayern.
Ia dua kali menjuarai Liga Champions bersama AC Milan dan satu kali bersama Real Madrid ditambah gelar-gelar liga domestik bersama Chelsea, AC Milan, PSG, dan Bayern.
Ancelotti kemungkinan tidak memiliki keleluasaan dana untuk dihabiskan dalam bursa transfer, sebagaimana yang ia nikmati di klub-klub sebelumnya, sebab De Laurentiis sering berkata bahwa klubnya tidak mampu menandingi kekuatan keuangan klub-klub elit Eropa.