Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - PT PLN Cabang Bengkulu belum dapat memanfaatkan dana pembangunan infrastruktur jaringan interkoneksi pembangkit listrik tenaga air Musi sebesar Rp250 miliar karena terkendala pembebasan lahan.
"Dana sudah disiapkan Rp250 miliar, termasuk dana ganti rugi lahan, tapi proses pembebasan lahan belum berjalan," kata Kabid Humas PLN Cabang Bengkulu Amir Hamzah di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan sudah berulangkali meminta Pemprov Bengkulu agar memfasilitasi pembebasan lahan untuk membangun jaringan interkoneksi tersebut, tapi hingga saat ini belum terealisasi.
Jika dana sebesar Rp250 miliar dari APBN itu tidak digunakan maka dikhawatirkan akan dialihkan ke daerah lain.
"Kami berharap Pemprov Bengkulu segera membentuk tim sembilan yang bertugas memproses pembebasan lahan agar dana ini bisa digunakan untuk mengatasi krisis listrik Bengkulu," tambahnya.
Ia mengatakan pemadaman listrik secara bergilir di Kota Bengkulu dan sekitarnya terjadi karena minimnya pasokan daya dari pembangkit di Pekalongan, Kabupaten Kepahiang.
Dengan pembangunan 154 menara atau "tower" yang perlu dibebaskan lahannya, maka krisis listrik Bengkulu akan terjawab.
Selain membutuhkan 154 menara tersebut, PLN juga akan membangun satu gardu induk di Air Sebakul Kota Bengkulu yang juga masih dalam proses pembebasan lahan.
Pembangunan gardu induk yang akan menarik daya dari PLTA Musi itu akan mengatasi masalah pemadaman bergilir yang masih terjadi di Kota Bengkulu dan sekitarnya.
Ketua Pansus Raperda tentang Kelistrikan DPRD Provinsi Bengkulu Burhandari mengatakan masalah pembebasan lahan yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah dapat dipercepat demi menuntaskan krisis listrik daerah itu.
"Ternyata pemerintah kita sendiri yang tidak tanggap, padahal dana untuk mengatasi krisis listrik ini sudah tersedia," katanya.
Untuk mempercepat pembebasan lahan itu, Pansus akan mengundang Sekretaris Provinsi Bengkulu.
Politisi PKS itu mengingatkan jangan sampai pembangunan jaringan interkoneksi yang selama ini dituntut masyarakat Bengkulu bernasib sama dengan pembangunan gardu induk Bengkulu Selatan.
"Dana gardu induk Bengkulu Selatan sudah dianggarkan pada 1998, tapi tidak ada pembebasan lahan akhirnya terealisasi pada 2011," tambahnya.
Saat ini Provinsi Bengkulu membutuhkan tambahan daya listrik sebesar 60 mega watt (MW) untuk memenuhi seluruh kebutuhan penerangan di daerah itu.
Kebutuhan daya listrik Bengkulu diperkirakan 165 mega watt sementara daya yang ada saat ini 105 MW.
Padahal, ketersediaan daya di pembangkit cukup melimpah, seperti PLTA Musi yang memiliki daya 210 MW dan PLTS Tes 15 MW. (ANT)
Bengkulu belum manfaatkan dana listrik Rp250 miliar
Selasa, 7 Agustus 2012 15:44 WIB 2273
.....Ternyata pemerintah kita sendiri yang tidak tanggap, padahal dana untuk mengatasi krisis listrik ini sudah tersedia.....