Samarinda (ANTARA Bengkulu) - Satelit Singapura berhasil mendeteksi sebuah objek diduga sebagai pesawat carter milik PT Intan Perkasa yang dilaporkan hilang kontak sejak Jumat pagi, kata Kepala Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, Rajoki Aritonang.
"Dari pantauan citra satelit Singapura terdapat objek diduga pesawat di sebuah lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat itu," ungkap Rajoki Aritonang.
Asumsi itu juga, kata dia, diperkuat dari laporan masyarakat yang sempat mendengar suara dentuman keras.
"Titik berdasarkan pantauan satelit itu berkesesuaian dengan lokasi di mana warga mendengar suara ledakan. Lokasinya diperkirakan tak jauh dari titik survei di area Bontang," ungkap Rajoki Aritonang.
Namun, ia mengaku belum bisa memastikan apakah objek tersebut merupakan pesawat yang dilaporkan hilang.
"Kami belum bisa memastikan apakah itu lokasi jatuhnya pesawat sebab masih akan dicek di lapangan," kata Rajoki Aritonang.
Pesawat milik PT Intan Angkasa yang dicarter oleh Elliot Geophysics International untuk melakukan survei di salah satu area perusahaan tambang batu bara di Kota Bontang, kehilangan kontak dengan pihak Bandara Temindung Samarinda, sejak Jumat sekitar pukul 08.04 Wita.
Pesawat survei dengan pilot Capt Marshal Basir berpenumpang tiga orang yakni, Peter John Elliot selaku General Manager Elliot Geophysics International, seorang surveyor, Jandri Hendrizal serta pendamping dari Kementerian Pertahanan RI, Kapten Suyoto 'take off' atau lepas landas dari Bandara Temindung Samarinda pada Jumat sekitar pukul 07.51 WITA dan kehilangan kontak sejak pukul 08.04 WITA.
"Dari Bandara Temidnung Samarinda, pesawat itu terbang dengan ketinggian 3.000 kaki selanjutnya saat mendekati area survei di Kota Bontang, pesawat tersebut akan terbang dengan ketinggian 500 kaki.(ant)
Satelit Singapura deteksi lokasi diduga jatuhnya pesawat
Jumat, 24 Agustus 2012 23:02 WIB 1997
..."Dari pantauan citra satelit Singapura terdapat objek diduga pesawat di sebuah lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat itu,"...