Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu, Drs Azwar Marwan M.Si menyebutkan bahwa kedua pasang calon presiden yang berkontestasi pada Pemilu 2019 hendaknya tetap memberikan perhatiannya kepada daerah yang memiliki jumlah penduduk sedikit seperti Provinsi Bengkulu.
"Tidak bisa kita pungkiri kalau Bengkulu hanya punya 1,3 juta jiwa, jumlah suara ini tentu tidak memberi pengaruh besar terhadap suara Pilpres, namun itu kan kalau kita memandang dari untung rugi politik," kata dia di Bengkulu, Rabu.
Tetapi kalau jika merujuk pada jiwa berkebangsaan, pastinya lanjut Azwar, para pasangan calon harus mendatangi provinsi meski tidak memiliki kantong suara yang besar.
"Memang biaya politik mengunjungi daerah cukup besar, tapi ini berkebangsaan, rakyat juga ingin melihat langsung calon yang akan mereka pilih," tuturnya.
Datang pun menurutnya tidak pula harus berpasangan cukup salah satunya saja, baik calon presiden atau wakilnya saja. Jadi masyarakat dapat bertatap muka langsung, dan para calon tidak terlalu terbebani biaya politik.
Sangat disayangkan jika yang hadir hanya tim pemenangan saja ke provinsi-provinsi dengan jumlah pemilih yang sedikit, hal itu membuat adanya perlakuan berbeda di tanah air ini.
"Sementara dimanapun wilayah dari Sabang sampai Merauke merupakan tanah Indonesia, yang punya hak sama," ujarnya.