Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa potensi pariwisata desa di Provinsi Bengkulu selama empat tahun terakhir mampu tumbuh sekitar 200 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani di Bengkulu, Kamis, menyebutkan pada 2014 lalu dicatat hanya ada lima desa yang berkembang menjadi desa wisata.
"Di 2018 kita data ada 16 desa wisata, ini pertumbuhan yang sangat baik," kata dia.
Pertumbuhan potensi wisata tersebut tentunya memberikan angin segar bagi perkembangan ekonomi desa. Bagi 16 desa wisata tersebut, menurut dia tinggal meningkatkan infrastruktur, sarana dan prasarana demi menarik minat wisatawan.
Sementara bagi desa lainnya, lanjut Dyah, sudah selayaknya mempertimbangkan pariwisata sebagai salah satu prioritas masa depan sumber perekonomian desa.
Pengembangan desa ke arah pariwisata dinilai menjadi alternatif terbaik, mengingat saat ini perekonomian desa di Bengkulu mayoritas bertumpu pada komoditas perkebunan, sementara harga jual komoditas ini sangatlah fluktuatif.
Sedangkan sekarang ini membangun desa cikup mudah, sebab desa diberi kesempatan yang luas untuk membentuk karakter daerah mereka dengan dukungan besar dari dana desa.
Beberapa hal yang perlu ditingkatkan desa untuk mendorong sisi pariwisata seperti, kemudahan akses transportasi, dukungan infrastruktur wisata yang memadai, terpenuhinya pelayanan dasar, pelayanan umum serta dukungan akses internet.
Sesuai indeks pembangunan desa, perkembangannya di Provinsi Bengkulu cukup menjanjikan, pada 2014 silam baru ada 0,37 persen desa mandiri atau hanya lima desa saja, sementara 73,90 persennya atau 991 desa masih berstatus berkembang. Bahkan ketika itu, sebanyak 25,73 persen tercatat sebagai desa tertinggal.
Pada 2018, desa di Bengkulu berkembang pesat, saat ini terdapat 20 daerah atau 1,49 persen dengan status desa mandiri, 1.150 desa berkembang atau sebanyak 85,76 persen. Sedangkan desa tertinggal kini hanya tinggal, 12, 75 persen saja atau sebanyak 171 desa.