London (ANTARA Bengkulu) - Kursi panas di salah satu kelompok besar Inggris mulai terasa tidak nyaman bagi pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, setelah kekalahan 0-2 saat menjamu Arsenal dan menyisakan awal musim terburuk dari 50 tahun terakhir, Minggu.
Empat bulan setelah mendapatkan pujian saat mengarsiteki pendatang baru Liga Premier, Swansea, menempati urutan 11, pria asal Irlandia Utara itu memiliki banyak permasalahan untuk dipecahkan di klub barunya Liverpool dan menjawab tantangan untuk memasuki urutan empat besar.
Yang menjadi permasalahan paling mendasar adalah kurangnya gol.
Luis Suarez telah terbukti merupakan pemborosan, sementara Fabio Borini, yang dikontrak dari AS Roma, hanya memberikan dampak kecil sebelum digantikan saat melawan Arsenal.
Fakta bahwa Borini digantikan oleh Stewart Downing, menjelaskan bahwa Liverpool masih bimbang mengapa striker Inggris, Andy Carrol dipinjamkan ke West Ham United meski belum ada penggantinya.
Sementara Liverpool menikmati mantra khotbah Rodgers di Swansea, terlalu sering berganti-ganti menyebabkan penampilan yang melempem di tiga laga pertama Liga Premier.
Rodgers mengetahui bahwa bursa transfer telah menyisakan kekurangan untuk pemain depan.
"Itu merupakan sesuatu yang hilang sekarang," kata Rodgers dalam situs Liverpool. "Kita semua tahu bahwa saat ini kita dan para pemain membutuhkan bala bantuan, namun bursa transfer telah ditutup."
"Kita tidak bisa melakukan apa-apa sekarang. Saya hanya berfokus pada pemain saya karena mereka ada di sini dan mereka sangat fantastis.
Mereka memberikan semua, setiap hari, dan saya tidak bisa meminta yang lebih dari mereka.
"Kita memiliki apa yang kita miliki. Banyak pemain muda yang akan mendapatkan kesempatan."
"Apa yang terjadi, terjadilah, kita akan merenung sebagai klub dan mudah-mudahan pada Januari bursa transfer berikutnya kita dapat melakukan transisi yang memungkinkan kita untuk bersaing."
Pada pertandingan pertama, Liverpool dikalahkan oleh West Bromwich Albion, dan pada Minggu ditenggelamkan Arsenal dan menyebabkan kekecewaan, bermain seri 2-2 dengan Manchester City, menggambarkan bahwa Rodgers tidak akan tenggelam di dasar klasemen terlalu lama.
"Kami akan menjadi lebih baik saat musim berjalan," kata dia.
"Memang selalu sulit untuk memulai. Saya memiliki keyakinan yang melekat dalam cara kerja, dan saya sudah sukses dengan itu. Seiring waktu di sini, itu akan sama."
"Ini permainan yang keras dan anda harus menerima pada awal dan mengambil rompi anti peluru," katanya.
Karena di pekan depan merupakan kualifikasi Piala Dunia, Rodgers harus menunggu dua minggu untuk mencoba dan memulai musim Liverpool ketika anak asuhnya harus berhadapan dengan Sunderland, dan setelah itu mereka akan menjamu Manchester United. (ANT)
Liverpool krisis penyerang
Senin, 3 September 2012 8:38 WIB 932