London (ANTARA Bengkulu) - Bagi seorang seniman asal Swiss Anna Vogt, Borobudur adalah hidupnya, situs warisan dunia versi Unesco selain tempat ibadah umat Buddha, juga berperan sebagai penyeimbang dari lingkungan yang ada di sekitarnya dan tempat manusia menemukan dirinya dalam ketenangan.
Demikian ungkapan Anna Vogt dalam pameran bersama seniman Indonesia yang bertajuk "Borobudur oder andere ort" atau Borobudur ataukah tempat lain yang digelar di Galeri Anna Vogt, di kota Freudwil, Swiss.
Menurut Sekretaris Pertama KBRI Bern, Oktavia Maludin kepada ANTARA London, Rabu, dalam pameran terdapat karya Yoyo Shanti Dreamwalker, Andri Topo, karya anak-anak yang ada di sekitar candi Borobudur dan karya Anna Vogt yang sebagian besar tidak jauh dari candi Borobudur.
Pada pameran tersebut, karya seni pahat kayu Andri Topo juga dipamerkan adalah berjudul Dragon.
Sesuai nama akhirnya, Yoyo Shanti Dreamwalker adalah seorang pelukis mimpi, yang tercermin dalam karyanya yang berjudul Dream, Mother-rose-heart-dream, Moonlight Dream, Butterfly soul river journey dream adalah karya yang merupakan gambaran sebuah perjalanan di alam mimpi.
Menurut dia, adalah kehormatan untuk memamerkan hasil karya kedua sahabatnya tersebut, karena mereka adalah seniman tulen, yang sederhana jauh dari pengaruh komersial.
Bersama-sama beberapa orang sahabat Indonesianya, melalui Yayasam Eloprogo, Anna membantu anak-anak sekitar gunung merapi melewati masa-masa trauma pasca bencana melalui seni.
Lukisan anak-anak bimbingannya tersebut digantung dengan apik di galerinya di Freudeswil dan merupakan ikon yang penting dari pameran Borobudur.
Pada kesempatan vernissage yang dihadiri masyarakat Fredeswil tersebut sebagai tanda terima kasih KBRI Bern mempersembahkan tarian dan tembang Jawa yang dibawakan oleh Teater Parmin Ras. (ant)
Borobudur dimata seniman Swiss
Kamis, 4 Oktober 2012 1:27 WIB 1983