Pekanbaru (ANTARA Bengkulu) - Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA) 18 milik Singapura mendeteksi sedikitnya 45 titik api atau "hotspot" di Pulau Sumatra, Indonesia, dengan fokus sebaran nyaris merata di sejumlah provinsi langganan' kebakaran lahan.
"Dari hasil pemantauan satellite NOAA 18 kemarin sore (Kamis 5/1), di Sumatera terdeteksi ada sedikitnya 45 titik panas atau titik api. Semuanya tersebar wilayah biasanya, yakni Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan Aceh. Untuk Riau sendiri, paling banyak, yakni ada 22 'hotspot'," kata analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Marzuki di Pekanbaru, Jumat.
Jumlah tersebut, jauh meningkat dibandingkan hari sebelumnya (Rabu 4/1), dimana untuk Sumatra masih terdapat sekitar 17 titik api dan di Riau sendiri ada lima.Sekarang naik menjadi 22 titik api yang tersebar di Riau, kata Marzuki, masing-masing terdeteksi di Kabupaten Pelalawan sebanyak tujuh titik, Rokan Hilir (empat), Kuantan Sengingi juga empat titik.
Selanjutnya, titik api juga berada di Kabupaten Bengkalis (tiga) serta masing-masing satu untuk empat kabupaten lainnya, meliputi Indragiri Hulu, Kampar, Rokan Hulu dan Kota Dumai."Jumlah ini bisa saja bertambah kalau kondisi suhu udara masih berada diatas 33 derajat celsius serta minimnya curah hujan, sehingga daerah itu dilanda cuaca
terik dengan suhu udara rata-rata 33 derajat celcius pada siang dan malam hari" kata Marzuki.(KR-FZR/E0011)
Satelit Singapura detiksi titik api di Sumatra
Jumat, 6 Januari 2012 8:45 WIB 1478