Jayapura (ANTARA) - Kapendam XVII Cenderawasih Kolonrl Infantro Muhamad Aidi menegaskan tidak ada helikopter milik TNI AD yang ditembak Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (kksb).
“ Itu berita hoax sehingga diharapkan masyarakat tidak mudah mempercayainya," kata Aidi di Jayapura, Selasa.
Dijelaskan, memang pernah ada insiden helikopter milik TNI AD mengalami kecelakaan tahun 2011 di Mapenduma, Kabupaten Nduga.
Dari data yang ada, insiden yang terjadi 16 Mei 2011 sekitar pukul 11.10 WIT bertempat di Distrik Mapenduma Kabupaten Nduga akibat pendaratan darurat yang dilakukan Helly Bell milik TNI AD jenis HA-5105 Nomor 412 dengan Co. 0418.45 S- 138.1470 E.
Helikopter itu dalam penerbangan Timika-Kenyam mengangkut sembilan penumpang dan tiga kru. Namun saat hendak mendarat (landing) tiba-tiba terjadi angin kencang (angin puting beliung) yang mengakibatkan pesawat terbalik.
Akibatnya helikopter yang dipiloti Kapten Pnb Supriadi mengalami kecelakaan, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Bangkai helikopter itu masih berada di Mapenduma.
Adapun nama-nama penumpang dan kru heli naas itu, yaitu Kapten Pnb Supriadi, Letda Pnb Abdi Darwin, Praka Muhadi, Adrianus, Sendina, Mamapale, Yantius, Rohyana, Danias, Yuas, Temarak dan Keadimun.
Informasi helikopter ditembak KKSB Nduga hoaks
Selasa, 25 Juni 2019 23:04 WIB 3189