Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, dijanjikan Kemeterian Riset Tekonologi dan Pendidikan untuk penambahan kuota program bantuan pendidikan Beasiswa Bidikmisi dari semula hanya 900-an orang menjadi 1.300.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Zainudin Nawawi di Palembang, Minggu mengatakan penambahan itu diperkirakan akan berlaku pada masa penerimaan mahasiswa baru pada 2020.
“Saat ini kuota yang diberikan 985 orang. Kami belum tahu pasti apakah ini akan termanfaatkan semua, karena siswa yang lulus akan divisitasi (kunjungan verifikasi di kediaman calon mahasiswa, red) terlebih dahulu,” kata dia.
Ia mengatakan dari 985 orang itu, sebanyak 245 orang dari kuota sudah diisi untuk jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019.
Sementara sisanya, sebanyak 731 siswa akan didapatkan mahasiswa jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), sementara Unsri akan menampung 3.705 mahasiswa melalui jalur SBMPTN 2019.
Ia mengatakan, mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi ini akan mendapatkan uang saku sekitar Rp700.000 per bulan selama perkuliahan dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sudah dibayarkan pemerintah, dan mendapat pemondokan tempat tinggal dari Unsri dengan biaya sesuai kemampuan mahasiswa.
Kemenristekdikti memberikan sejumlah syarat untuk mendapatkan beasiswa ini. Selain merupakan siswa SMA sederajat yang lulus pada tahun 2019 dan berusia maksimal 21 tahun pada saat mendaftarkan diri, peminat juga dipastikan memiliki keterbatasan finansial.
"Penerima bidik misi adalah mahasiswa yang punya kemampuan akademik namun memiliki keterbatasan finansial dengan bukti-bukti terkait," lanjutnya.
Keterbatasan finansial peserta dibuktikan dengan surat keterangan dari lurah tempat tinggal mahasiswa, atau mahasiswa bersangkutan pernah masuk kriteria khusus seperti penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) maupun Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) semasa sekolah .
Untuk penghasilan orang tua calon penerima Bidikmisi, dihitung berdasarkan total penghasilan dibagi jumlah tanggungan dalam satu keluarga, sehingga didapatkan angka biaya tanggungan maksimal Rp750.000 per orang.
"Misalnya penghasilan orang tua Rp3 juta per bulan dengan total tanggungan seorang istri dan dua anak, artinya Rp3 juta dibagi empat hasilnya Rp750.000 per orang, ini masuk kriteria. Begitu pula misalkan penghasilannya Rp5 juta per bulan dengan tanggungan tujuh orang, masih masuk kriteria juga," kata dia.
Selain itu, pendaftar Bidikmisi harus menyertakan salinan tagihan terakhir biaya listrik rumah dan bukti pembayaran pajak bumi bangunan.
Ia menambahkan Unsri membentuk tim yang terdiri dari dosen pengajar dari berbagai fakultas untuk memastikan program beasiswa ini tempat sasaran dengan mengunjungi langsung rumah dari calon penerima Beasiswa Bidikmisi.
Unsri akan terima penambahan kuota Bidikmisi hingga 1.300 orang
Minggu, 14 Juli 2019 14:24 WIB 2205