Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Mohammad Iqbal mengatakan tim teknis akan mendalami kembali video rekaman CCTV dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Menurut dia, tim teknis kemungkinan akan kembali meminta bantuan Kepolisian Federal Australia (AFP) untuk mendalami rekaman CCTV.
Baca juga: Jokowi akan tagih hasil tim Kapolri dalam kasus Novel Baswedan
"Kami dalami (CCTV). Bisa saja kami akan kembali minta bantuan dari Kepolisian Australia," kata Irjen Pol. Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa tim teknis sudah mengeksplorasi tempat kejadian perkara dan mendalami keterangan para saksi.
"Karena TKP itu hal yang penting, berkali-kali harus dieksplor untuk menemukan alat bukti. Kami juga mendalami saksi-saksi," katanya.
Ia optimistis kinerja tim teknis akan membuahkan hasil baik. Pasalnya, para polisi yang menjadi anggota tim teknis merupakan tim terbaik.
Baca juga: Kapolri tanda tangani surat penugasan tim teknis kasus Novel
"Nanti banyak langkah yang akan dikerjakan. Tim ini tim terbaik, jadi akan mengembangkan (kasus) dari subtim-subtim. Jadi, sebagai juru bicara, saya katakan kami optimistis akan ungkap (kasus Novel)," katanya.
Tim teknis dibentuk atas rekomendasi tim pencari fakta (TPF) setelah TPF bekerja selama 6 bulan.
Tim teknis bertugas mendalami fakta dan data yang ditemukan oleh TPF terkait dengan kasus Novel dan melakukan investigasi kasus secara profesional.
Tim ini bekerja mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2019, sesuai dengan perintah Presiden RIJoko Widodo yang memberikan tenggat waktu 3 bulan kepada tim teknis.
Baca juga: Jokowi beri tambahan waktu 3 bulan bagi Kapolri ungkap kasus Novel
Baca juga: Kerja enam bulan TGPF tidak membuahkan hasil, KPK minta tim baru ungkap kasus Novel
Tim teknis perdalam CCTV kasus Novel
Rabu, 7 Agustus 2019 14:48 WIB 779