Gorontalo (ANTARA Bengkulu) - Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi, mengatakan, Provinsi Gorontalo saat ini menjadi daerah kelima endemis kusta tertinggi di Indonesia.
"Dengan angka penemuan kasus baru di Gorontalo, sebesar 17,6 per 100 ribu penduduk di tahun 2011," kata Menkes, saat kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo, Selasa.
Daerah endemis tertinggi yakni Provinsi Papua Barat dengan angka penemuan kasus 83,7, Maluku Utara 56,2, Papua 43,2 dan Maluku 17,6 per 100 ribu penduduk.
Di Gorontalo sendiri, jumlah penderita kusta semakin bertambah dengan angka penemuan kasus baru kusta di daerah tersebut hingga tahun 2011 sebesar 17,6 persen per 100 ribu penduduk, sementara tahun 2010 hanya 14,9.
"Ini mengharuskan seluruh tenaga kesehatan di Gorontalo lebih tanggap dalam mencegah dan mengobati pasien kusta," ujarnya.
Pencegahan kusta yang terbaik, mengusahakan lingkungan bersih, sanitasi baik dan kesadaran warga untuk memeriksakan kesehatan.
Sementara pengobatan yang baik harus dilakukan dengan cepat, sebelum pasien kusta menderita cacat karena penyakitnya makin bertambah parah.
"Kusta adalah penyakit yang bisa dicegah dan disembuhkan. Penyakit ini ada obatnya sehingga harusnya tak ada alasan lagi penyakit ini tidak bisa ditanggulangi," jelasnya.
Kusta merupakan penyakit yang disebabkan Mycobacterium Leprae dan pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita.
Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik, dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai.
Kemudian, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun. (ant)
Gorontalo endemis kusta tertinggi kelima di Indonesia
Selasa, 6 November 2012 16:57 WIB 2155