Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat dalam satu hari enam peristiwa bencana terjadi di sejumlah wilayah yang mengakibatkan kerusakan pemukiman warga dan korban jiwa.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Suproyatno di Cianjur, Rabu, mengatakan bencana alam yang terjadi dengan rentan waktu yang nyaris bersamaan pada Selasa (8/10) kebakaran hutan dan lahan, banjir, puting beliung dan tanah tanah longsor.
"Laporan pertama yang kami terima banjir di Desa Wangunjaya, Kecamatan Agrabinta yang mengakibatkan air sungai meluap dan membanjiri tiga rumah warga dan 60 rumah terancam," katanya.
Peristiwa banjir terjadi menjelang sore saat hujan turun dengan deras di sebagian besar di wilayah Cianjur. BPBD dibantu TNI/Polri setempat dan warga sudah melakukan penanganan dengan menjebol pasir yang menumpuk di hilir sungai," katanya.
Hampir bersamaan pihaknya juga mendapat laporan kebakaran hutan dan lahan di beberapa lokasi, namun yang resmi dilaporkan ke BPBD hanya kejadian kebakaran di Kecamatan Pacet.
"Kebakaran melanda hutan dan lahan di belakang perumahan Greenhill seluas 3 hektar terbakar dan ada di beberapa titik kebakaran lainnya seperti kebakaran lahan kosong di Ciranjang," katanya.
Sedangkan menjelang malam terjadi bencana puting beliung di Kecamatan Cilaku yang menyebabkan tiga rumah warga rusak serta dua bencana banjir di wilayah perkotaan atau Kecamatan Cianjur dan di Desa Gadog, Kecamatan Pacet.
Banjir di wilayah perkotaan akibat drainase yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan banjir Cileuncang setinggi beberapa centimeter di sejumlah ruas jalan protokol.
Banjir di Kecamatan Pacet, mengakibatkan satu rumah warga rusak berat, sedangkan bencana alam keenam yang tercatat terjadi Selasa malam longsor di Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber.
Longsor mengakibatkan tiga rumah warga rusak berat, sehingga terpaksa mengungsi dan dua orang pasangan suami istri meninggal dunia akibat tertimbun rumah yang runtuh akibat dihantam material longsor.
"Kami langsung melakukan penanganan dan melakukan pencarian jasad korban. Pencarian sempat terkendala karena alat yang digunakan seadanya serta lokasi gelap disertai hujan yang masih turun," katanya.
Meskipun hujan deras mulai turun di sebagian besar wilayah Cianjur dan disertai bencana alam, namun pihaknya belum bisa memastikan sudah mulai masuk peralihan musim atau sudah musim penghujan.
"Kami masih menunggu surat resmi dari BMKG terkait status siaga bencana karena hujan belum turun merata dengan intensitasnya belum tinggi. Kami akan terus waspada dan mengingatkan warga untuk hati-hati dan waspada bencana," katanya.*
Di Cianjur, satu hari terjadi enam bencana alam
Rabu, 9 Oktober 2019 17:07 WIB 899