Jakarta (ANTARA) - Konsorsium perusahaan Indonesia yang dipimpin PT El Rose Brothers dengan perusahaan Sterner AS asal Norwegia menandatangani perjanjian kerja sama budi daya ikan terpadu di sela-sela kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Ferry Budiman selaku Direktur PT El Rose Brothers dan Gisle Larsen selaku Direktur Sterner AS di Nusantara Convention Hall, ICE BSD City, Tangerang pada Rabu (16/10), menurut keterangan KBRI Oslo yang diterima di Jakarta, Kamis.
Perjanjian itu merintis jalan bagi investasi yang cukup signifikan dalam mengembangkan bisnis budi daya perikanan (onshore fishfarming) berbasis teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) di Indonesia.
Teknologi RAS merupakan komponen penting dalam produksi makanan yang rendah karbon dan berkelanjutan di masa mendatang. Fasilitas berbasis teknologi RAS milik Sterner memungkinkan produksi berdasarkan jaminan kualitas, keterlacakan, dan pertumbuhan terkelola untuk menciptakan lingkungan yang nol pemborosan dan rendah karbon.
PT El Rose Brothers akan memulai pembangunan fasilitas RAS tersebut di Provinsi DI Yogyakarta pada 2020 dengan rencana kapasitas produksi tahap pertama sebesar 2.500 ton per tahun produk ikan kakap putih. Proyek itu direncanakan akan mendatangkan investasi senilai 50 juta dolar AS.
Penggunaan teknologi RAS asal Norwegia pada bisnis budi daya perikanan diharapkan dapat menghasilkan produk ikan yang berkualitas tinggi secara berkelanjutan dengan memanfaatkan keunggulan pengawasan kualitas yang dimiliki Sterner AS.
PT El Rose Brothers berencana juga akan membangun fasilitas pembibitan (hatchery) yang akan sangat bermanfaat bagi pengoperasian fasilitas RAS tersebut serta meningkatkan kualitas produk perikanan Indonesia secara umum.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan El Rose Brothers untuk memulai babak baru dalam produksi produk perikanan onshore di Indonesia. Proyek kemitraan ini dapat menjadi landasan untuk memadukan investasi asing dan teknologi RAS dan pengolahan air bersih milik Sterner AS di Indonesia," ujar Gisle Larsen.
Sementara itu, Ferry Budiman mengatakan bahwa melalui integrasi teknologi maju bertaraf dunia di bidang budi daya perikanan yang dimiliki Sterner, pihaknya optimis akan menjadi yang terunggul dalam hal produksi produk perikanan yang berkualitas tinggi dan aman bagi konsumen.
"Kami memang bertujuan untuk menjadi produsen produk perikanan dengan fasilitas onshore (kawasan daratan) dalam kurun waktu lima tahun mendatang yang akan menyediakan produk untuk pasar domestik maupun global," katanya.
Duta Besar RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis yang turut menyaksikan prosesi penandatanganan kerja sama tersebut mendorong semua pihak untuk memberikan dukungan agar kerja sama itu dapat segera direalisasikan secara konkret dan sesuai perencanaan.
"Disamping itu, perlu dipastikan juga agar proyek tersebut dapat segera beroperasi dengan memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, proyek ini dapat mendukung peningkatan perekonomian nasional dan memberi kemaslahatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Provinsi DI Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya," ucap Dubes Todung.
Perusahaan Indonesia-Norwegia kerja sama budi daya ikan
Kamis, 17 Oktober 2019 13:45 WIB 1592