Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah petani sayur di sentra produksi
Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan serangan keong
dan lespo yang mengakibatkan tanaman mereka rusak, bahkan mati.
"Serangan hama tersebut mulai marak terjadi setelah memasuki musim
penghujan beberapa bulan terakhir," kata seorang petani sayur di
Mujorejo, Kabupaten Rejang Lebong Subandi di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan keong dan lespo itu memakan tanaman yang usia muda sehingga tanaman tidak bisa berkembang.
Sayuran yang menjadi sasaran serangan dua jenis hama itu antara lain sawi putih, kembang kol, dan cabai.
Ia mengatakan hama itu senang memakan tanaman cabai itu hingga
habis, di bagian cabai, kulit, dan batang, namun terhadap sayuran
lainnya lebih senang makan batang, sedangkan daunnya tidak dimakan.
"Kami sudah berupaya membasmi hama itu dengan racun bantuan Dinas Pertanian, namun tetap tidak berhasil," katanya.
Ia memperkirakan racun hama itu tidak bisa menempel di batang
sayuran karena masih lembab akibat musim hujan. Hal itu berbeda dengan
musim kemarau.
Upaya mengatasi serangan hama itu, katanya, dengan membungkus
batang tanaman sayuran menggunakan plastik sehingga hama tidak menggerek
lagi.
"Namun upaya tersebut sangat rumit karena memerlukan modal dan
tenaga, terlebih jumlah tanaman itu mencapai ribuan batang," katanya.
Hal senada juga dikeluhkan seorang petani sayur lainnya di daerah itu, Marno.
Para petani setiap pagi mengumpulkan keong itu untu kemudian langsung dibakar.
"Populasi keong dan lespo berkembang cepat setelah memasuki musim
penghujan, dia keluar dari sarangnya dan menyerang tanaman sayur muda,"
katanya.
Seorang tenaga penyuluh pertanian setempat Sarmidi mengatakan,
serangan hama itu mulai marak setelah memasuki musim hujan. Sasaran
serangan hama itu adalah tanaman sayur muda.
"Kami bersama petani tengah berupaya untuk mengatasi serangan hama tersebut," katanya.
Bila serangan hama itu tidak cepat diatasi, katanya akan berpengaruh terhadap produksi sayuran oleh petani setempat.
Harga jual sayur petani pada musim hujan rata-rata turun. Hal itu
sebagai akibat produksi sayur petani dari wilayah perbukitan cukup
banyak, katanya. (ANTARA)
Petani sayur keluhkan serangan hama keong
Jumat, 30 November 2012 8:45 WIB 9504