Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Wakil Ketua DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengatakan perempuan memiliki kemampuan merebut jabatan politis, namun hal itu masih perlu didukung semua pihak.
"Termasuk mengisi kekosongan jabatan Wakil Gubernur Bengkulu, saatnya bagi perempuan Bengkulu untuk tampil," katanya saat dialog dengan tokoh perempuan dan perempuan parlemen anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan dalam konteks kesetaraan gender tentang peningkatan peran perempuan dalam pembangunan, kehadiran sosok perempuan dalam mengisi jabatan wagub sangat penting.
"Ini sangat penting sekali. Lobi gubernur dan partai pengusung. Mau jadi atau tidak, yang penting maju," katanya.
Dialog di gedung DPRD provinsi itu dipandu anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Fraksi PKS Septi Yuslinah.
GKR Hemas mengatakan perempuan menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah memiliki implikasi yang jauh lebih luas dan cepat, dibandingkan pada posisi di parlemen atau legislatif.
Untuk itu, kata dia, perempuan harus merebut posisi jabatan sebagai pemimpin.
"Perempuan bila mau jadi pemimpin harus merebut, karena tidak mungkin dikasih," ujarnya.
Untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan, menurutnya badan pemberdayaan perempuan berkontribusi besar.
Para perempuan yang duduk di DPRD, kata dia, wajib mendukung setiap penyelenggaraan kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas perempuan.
Apalagi untuk angka kematian ibu, Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara.
"Saya berharap ibu-ibu yang ada di sini, jaringannya harus diefektifkan. Mau menduduki jabatan politik, seharusnya sudah dilakukan persiapan, seperti lobi dan jaringan dari tahun 2012 ini," katanya.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Leny Rafflesia mengatakan sependapat dengan Hemas bahwa perempuan Bengkulu harus tampil terutama dalam pengisian jabatan Wagub.
"Ibu Negara pertama Indonesia, Fatmawati yang merupakan perempuan Bengkulu memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia," katanya.
Sementara itu, mantan Ketua DPRD Kabupaten Seluma yang kini menjadi anggota DPRD Provinsi, Rosnaini Abidin berpendapat perempuan kurang kompak.
Pencalonan perempuan dalam perebutan jabatan kepala daerah menurutnya tidak mendapat dukungan penuh dari kalangan perempuan.
"Saya merasakan itu saat maju pada pilkada Bupati Seluma pada 2010," katanya.
Menurutnya, jika perempuan saling mendukung maka upaya untuk tampil sebagai pemimpin akan terealisasi. (ant)
GKR Hemas: perempuan mampu rebut jabatan politis
Rabu, 19 Desember 2012 14:42 WIB 1257
Perempuan bila mau jadi pemimpin harus merebut, karena tidak mungkin dikasih..."