Bandarlampung (ANTARA) - Jeruk Bali mulai banyak ditemukan di lapak pedagang buah di pasar tradisional Gudang Lelang Kota Bandarlampung, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.
"Saya menjual jeruk bali ini musiman, hanya satu tahun sekali ketika menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, " ujar Ji'im salah seorang pedagang buah di Pasar Gudang Lelang, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan, saat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, sejumlah pedagang musiman yang menjual buah-buahan khas sajian Imlek mulai marak di temukan di Pasar tradisional Gudang Lelang Teluk Betung.
"Banyak sekali pedagang musiman yang menjual buah-buah khas Imlek salah satunya jeruk bali yang diambil dari Kabupaten Pesawaran, "katanya.
Menurut dia harga satu buah jeruk bali ukuran besar dengan diameter 25 centimeter hingga 30 centimeter ia jual dengan harga Rp50.000 per buah.
" Yang ukuran 25 sampai 30 centimeter harganya sekitar Rp50.000 per buah kalau yang kecil Rp15.000 per buah, akan lebih mahal bila masih ada batang di atas buah sebab jeruk bali biasa digunakan untuk persembahan sembahyang masyarakat keturunan Tionghoa saat Imlek, " ujarnya.
Hal yang sama dikatakan pedagang buah lain di Pasar Gudang Lelang.
Menurut Suni, dirinya beserta pedagang lain hanya menjual jeruk bali dan buah khas Imlek seperti delima setiap satu tahun sekali.
"Delima dan jeruk bali hanya di jual satu tahun sekali, dua jenis buah tersebut saya dapat dari kebun sendiri dan kedua buah ini pun jarang sekali berbuah hanya berkisar 10 hingga 15 buah, saat tertentu saja berbuah sehingga jarang di jual sehari-hari, " kata Suni.
Suni mengatakan, satu buah jeruk bali dapat ia jual Rp30.000 hingga Rp50.000 per buah, sedangkan buah delima ia jual dengan harga Rp20.000 per buah.
"Buah-buahan khas Imlek ini biasanya diburu oleh masyarakat keturunan Tionghoa untuk persembahan sembahyang, karena jeruk dan delima melambangkan rejeki yang banyak karena rasanya yang manis, " katanya.
Baca juga:Sambut Imlek, Klenteng Petak Sembilan sucikan rupang Dewi Kwan Im