Padang Panjang, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kesbangpol Padang Panjang, Sumatera Barat menyatakan warga bernama Herimurni (36) yang hanyut di Sungai Simpai Baruak ditemukan berjarak sekitar dua kilometer dari posisi korban jatuh dalam kondisi meninggal.
Kepala BPBD Kesbangpol Padang Panjang Marwilis di Padang Panjang, Selasa, mengatakan korban merupakan warga daerah setempat yang biasa melintasi bendungan Batang Air Simpai Baruak di mana suami korban bekerja menjaga pintu air.
"Di lokasi itu korban terpeleset lalu hanyut terbawa arus kejadian sekitar pukul 16.00 WIB, Senin(27/1)," katanya.
Pencarian korban dilakukan bersama BPBD Padang Panjang, TNI, Polri, PMI, Basarnas Padang, warga dan lainnya namun hingga pukul 23.00 WIB belum membuahkan hasil sehingga pencarian dihentikan sementara.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Padang Abdul Rahman menerangkan pencarian dilanjutkan Selasa(28/1) pukul 7.00 WIB dan korban ditemukan dalam jarak dua kilometer dari lokasi korban terjatuh.
"Ditemukan meninggal dunia di daerah Lubuk Baru Padang Laweh, sekitar dua kilometer dari posisi jatuh. Ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB," katanya.
Kapolres Padang Panjang AKBP Sugeng Hariadi mengatakan korban usai ditemukan langsung dibawa ke RSUD setempat.
Bagi masyarakat ia mengingatkan agar hati-hati ketika beraktivitas di alam terutama saat kondisi cuaca sedang kurang mendukung.
"Kondisi alam kita tidak bisa tebak. Kami harap warga agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di alam seperti di sekitar aliran sungai atau lokasi lainnya," katanya.
Salah seorang warga setempat Epi mengatakan suami korban bekerja menjaga pintu air bendungan untuk kebutuhan irigasi sawah warga. Korban sehari-hari sudah biasa melewati bendungan.
"Kejadiannya waktu mau pulang kerja bersama suami, karena terpeleset. Sempat berpegangan pada tangan suami, namun mungkin karena arus deras korban terlepas dan hanyut," ujarnya.***3***
Warga Padang Panjang yang hanyut ditemukan meninggal
Selasa, 28 Januari 2020 12:38 WIB 2330