Bengkulu (Antara) - Pemerintah kota Bengkulu menjamin tidak ada peredaran beras sintetis yang terindikasi dibuat dari bahan plastik beredar di daerah itu.

"Demi kenyamanan masyarakat, agar tidak ada keresahan di tingkat masyarakat apalagi kita akan memasuki bulan puasa Ramadhan sekitar 20 hari lagi, kita jamin beras itu tidak masuk ke Bengkulu," kata Kepala Bagian Humas Kota Bengkulu, Salahudin Yahya di Bengkulu, Kamis.

Pihaknya mengatakan akan memperketat peredaran beras yang berasal dari luar daerah melalui dinas perindustrian dan perdagangan setempat.

"Kita juga bekerjasama dengan kepolisian demi memastikan beras plastik tidak beredar di Kota Bengkulu, tidak hanya beras plastik, pengawasan juga kita gelar terkait peredaran daging babi, dan daging gelonggongan," kata dia.

Pemerintah setempat sudah menggelar inspeksi mendadak ke seluruh pasar tradisional di kota itu untuk memantau peredaran beras yang diduga beras plastik.

"Sudah kita pantau, dan tidak kita temukan di pasaran, pengawasan ini terus kita lakukan dan intensitasnya akan ditingkatkan menjelang puasa hingga lebaran nanti," katanya.

Pemerintah Kota Bengkulu juga meminta masyarakat lebih cermat memilih bahan makanan yang sehat dan memiliki nilai gizi yang cukup untuk keluarga.

"Kenali bahan makanan yang sehat, mulailah sadar terhadap kesehatan diawali dari makanan sehat, terkait beras plastik ini, jika memang terbuat dari plastik secara sederhana tentu dia akan mengapung jika direndam dengan air, cara ini bisa diuji masyarakat saat ingin membeli atau memasak beras," ucapnya.

Sementara itu, demi mencegah masuknya beras sintetis dari bahan yang membahayakan kesehatan, Pemerintah Kota Bengkulu berupaya memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pertanian setempat.

"Saat ini dinas pertanian dan dinas pekerjaan umum sedang mengupayakan pembangunan irigasi, dengan hal tersebut, kita harapkan pengan bisa dicukupi dari daerah kita sendiri," ujarnya.***4***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015