Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mendorong seluruh petani di wilayah tersebut yang telah panen agar segera melaksanakan gerakan percepatan tanam pagi guna mendukung swasembada pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu M Rizon saat dikonfirmasi di Bengkulu, Rabu, menyebutkan percepatan tanam padi bagi yang telah panen sebab saat ini curah hujan di wilayah tersebut cukup tinggi.
"Kita menginstruksikan petugas penyuluh lapang (PPL), gabungan kelompok tani (gapoktan), dan kelompok tani agar melakukan gerakan percepatan tanam sehubungan curah hujan cukup tinggi," ujar dia.
Dengan dilakukannya gerakan percepatan serentak tersebut dapat mencegah penyebaran serangan hama maupun penyakit tanaman serta mendukung swasembada pangan di daerah.
Dengan mendukung swasembada pangan dapat menjadikan cadangan beras pemerintah (CBP) dan menguntungkan usaha pertanian pangan, sebab ditampung oleh Perum Bulog dengan harga patokan pemerintah (HPP) untuk gabah kering Rp6,5 ribu per kilogram.
"Penanaman secara serentak juga memiliki nilai ekonomis dan tidak merugikan petani. Kami optimistis Bengkulu sebagai penghasil pangan terbesar di Sumatera jika gerakan percepatan tanam bisa dilakukan," ujarnya.
Selain itu, saat ini pemerintah daerah (Pemda) Bengkulu telah mengedukasi para petani terkait teknologi budidaya padi tanam benih langsung (tabela) guna diterapkan dalam percepatan penanaman padi di wilayah tersebut.
Sebab, teknologi tersebut dapat meningkatkan produktivitas, biaya produksi rendah, hemat penggunaan air dan umur panen lebih cepat sehingga meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.
"Teknologi ini secara teknis dan sosial ekonomi sangat cocok untuk diterapkan pada daerah dengan tenaga kerja yang terbatas serta mahal, serta kawasan yang kepemilikan lahan usaha tani yang luas," kata Rizon.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024